Happy Reding
.
.
._
Setiap malam Natal harusnya menjadi malam yang penuh suka cita, berbagi kehangatan dengan orang-orang terkasih, saling bertukar kado dan ucapan.
Tapi Jennie? Mungkin dia bukan satu-satunya yang kesepian di malam Natal. Tapi Jennie amat jarang merayakan Natal lebih dari satu jam bersama orangtuanya. Jennie akan berakhir memandang sendu tumpukan kado dibawah pohon Natal atau menu masakan Natal lengkap di atas meja yang sudah sang pelayan siapkan
Terkadang Jennie merasa tidak diinginkan oleh orangtuanya, dia sejak kecil diasuh oleh pelayan keluarganya. Ibu dan Ayahnya sibuk terbang kesana kemari dengan alasan bisnis.
Tidak ada yang tahu seberapa dalamnya Jennie merindukan kedua orangtuanya yang selalu hangat dan ada disaat apapun. Terakhir Jennie merasakan itu adalah ketika usianya 9 tahun. Bisnis Ayahnya semakin berkembang hingga membuat sosok itu hampir tidak ada lagi waktu untuknya. Jennie hanya berusaha tidak terjadi apa-apa dihadapan semua orang
Jennie mendesis pelan hanya sekedar memikirkan keluarganya.
Jennie memandangi jengah orang-orang berlalu lalang ditengah gerimis salju. Mereka terlihat hangat dengan pasangan masing-masing atau dengan keluarganya.
"Kenapa kau disini?". Jennie menoleh, sedikit terkejut karena tiba-tiba seseorang bertanya padanya
Oh. Jennie mendesah kasar melihat Jasmine yang berdiri disisinya. Ada kotak berhias pita berukuran sedang ditangannya.
"Kau tidak merayakan Natal?". Jennie enggan untuk membalas, dia hanya memutar bola matanya seraya merapatkan coatnya. Ayolah Jennie sudah berdiam diri hampir satu jam di halte, dia mungkin jadi manusia es sekarang.
Bis datang berhenti tepat dihadapan kedua gadis Kim. Jasmine menarik tangan Jennie untuk menaikinnya
"Yak! Kau mau membawaku kemana". Berontak Jennie tidak terima, ia terus menarik tangannya tapi genggaman Jasmine pada pergelangan tangannya cukup kuat.
Jasmine mendorong pelan Jennie duduk didekat jendela kemudian disusul dirinya disamping Jennie
"Kita bisa merayakan Natal bersama". Jasmine tersenyum manis yang justru malah mendapat tatapan dingin
"Berhenti sok akrab. Aku tidak suka padamu".
"Tapi aku suka padamu". Jennie bergidik ngeri menatap Jasmine. Oh Jennie jadi berfikir aneh-aneh, terlebih jika dipikir-pikir Jasmine selalu baik padanya.
Hey Jennie masih normal, dia 100% menyukai laki-laki.
Jadi harap, ingatkan orang-orang seperti Lisa, yang menyukai sesama jenis.
"Jangan pernah katakan itu atau aku akan membunuhmu sekarang juga". Jasmine terkekeh dengan ucapan Jennie yang terdengar ngeri namun tidak menunjukkan keseriusan akan ucapannya. Jennie tidak mungkin merusak hidupnya untuk membunuh seseorang, iyakan?
"Diam saja, aku akan membuat Natalmu berkesan". Jasmine tersenyum yang menurut Jennie memuakkan.
-
Jennie memandang pekarangan sebuah rumah yang tidak kalah besar nan mewah dari miliknya. Beberapa tanaman yang terawat cantik dengan banyak lampu bulat meneranginya, juga ada beberapa pohon yang terlihat kokoh yang sudah dililit oleh lampu-lampu kecil berwarna putih hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
From The Future (Hiatus)
FanficSeseorang datang dari masa depan. Coba menyatukan kedua orangtuanya? Tapi apakah dia mampu, melakukannya... Genderbender! Kim Jisoo × Jennie Kim