Haduh buat semuanya maaf nih baru lanjut, semoga masih pada ingat 😘😁 dan selamat menjalankan ibada puasa bagi umat Muslim 🙏🙏🙏
Happy Reading
.
.
._
~Tonight geudaeye du noona geu miso dwiae nalwihae gamchweowatdeon apeumiboyeoyo~
"You and i together-- Jennie". Jisoo terkejut dengan kedatangan gadis Kim yang duduk dengan jarak sekitar satu meter, pandangannya melihat pada gitar dipangkuan Jisoo
"Kau bisa bermain gitar..".
"Tidak lebih baik dari Chaeyeong". Jennie paham, mengalihkan pandangannya lurus kedepan
Gadis Kim itu ingat kejadian semalam dimana dirinya dan Jisoo berciuman cukup panas, dan hal itu membuat Jennie kepikiran selama kelasnya berlangsung.
"Soal semalam-".
"Aku akan melupakannya". Potong Jisoo seolah mengerti kemana arah pembicaraan Jennie.
Tapi Jennie justru menggeleng kembali menatap wajah pria Kim yang selalu terlihat ceria.
"Bukan. Aku hanya tidak ingin kau berpikir lebih, kau tahu aku mabuk. Dan tidak sadar akan tindakanku".
"Kenapa kau menjelaskannya, bukankah sejak awal juga aku tahu kau tidak pernah ada rasa denganku". Jennie menatap sepasang iris Jisoo, suara pria Kim terdengar beda dan wajahnya menjadi datar
"Kita hanya teman, aku tahu itu. Tapi tidak bisakah aku menyukaimu". Jisoo berteriak tanpa sadar dan itu membuat Jennie tersentak karena tidak pernah sekalipun Jisoo berteriak atau berujar keras padanya
"Jisoo kau kenapa?". Ada gentar dalam nada bicara Jennie
"Maaf Jen aku terbawa emosi. Aku harus mengembalikan gitarnya". Jennie menatap kepergian Jisoo, apa ia salah bicara? Kenapa Jisoo jadi marah
Kepergian Jisoo meninggalkan perasaan tidak nyaman di hati gadis Kim, terlebih atas kemarahan Jisoo yang tidak di tahu pasti karena apa.
Mungkinkah Jisoo salah paham atas perasaannya? Tapi Jennie benar-benar tidak bermaksud menyinggung perasaan Jisoo
"Jisoo bukan begitu, aku hanya belum siap dengan perasaan ini". Gumannya lirih.
"Jennie apa yang sedang kau lakukan, hey kau tampak murung, aneh sekali". Entah darimana datangnya manusia Park yang tiba-tiba sudah berdiri didekat Jennie dengan buku tebal dipelukannya, tidak lupa tatapan herannya yang tidak biasa melihat Jennie murung atau bersedih.
Jennie selalu tampak angkuh dan dingin, bahkan ketika putus dengan Kai saja Jennie tidak terlihat murung
"Tidak ada yang murung. Dan buku apa yang kau bawa, kau terlihat seperti kutu buku saja". Sinis Jennie memandang asing sahabatnya, ah lebih tepatnya asing dengan sahabatnya yang mendadak suka membaca buku-buku tebal yang sudah pasti memberatkan otak.
"Ini".. Joy menatap bukunya dan menunjukan judulnya pada Jennie, Jennie hanya menatap malas.
"-aku hanya ingin membacanya saja, Eomma terobsesi membuat anaknya jadi pengacara, tapi aku memilih modeling". Joy tersenyum cerah. Dia hanya berfikir untuk tidak menyia-nyiakan proporsi tubuhnya dan wajah yang menurutnya cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
From The Future (Hiatus)
FanfictionSeseorang datang dari masa depan. Coba menyatukan kedua orangtuanya? Tapi apakah dia mampu, melakukannya... Genderbender! Kim Jisoo × Jennie Kim