tidur bareng

198K 6K 1.1K
                                    

Rafa terkekeh
"Mau kaka temenin Sya bobo?"

Risya menatap Rafa dalam dalam ia sedikit takut tidur dengan orang asing, tapi ia juga tidak akan bisa tertidur kalau tidak di peluk atau tidak memeluk sesuatu.
"Emang boleh ya kak?" tanya Risya takut takut.

Rafa tentu saja mengangguk
"Emang Sya mau ga tidur? terus nanti mata Sya hitam kaya panda?" 

Risya menggeleng cepat mendengar perkataan Rafa.
"Ya udah ka Rafa tidur sama Syaa ya, temenin Sya ga boleh ke mana mana pokoknya."

"Ya udah, Sya sekarang ke kamar dulu, kaka mau ke atas ngasih minum nanti kaka ke kamar sya," ucap Rafa sambil mengacak acak rambut Risya.

Risya mengangguk patuh sambil meninggalkan Rafa sendirian di dapur.
sedangkan Rafa sedari tadi hanya tersenyum, tersenyum dan tersenyum, bukankah ia selangkah lebih maju.

cklek

Rafa membuka pintu kamar Daren dengan membawa teko yang berisi air mineral dan beberapa gelas di nampan yang ia bawa.

"Lama amat si lu Fa, kaya dari sini ke Bojong gede aja," cibir Alex sambil mengambil alih teko yang berisi air mineral itu.

"Hm," jawab Rafa seadanya.

"Ya Tuhan sabar kan hatiku menghadapi teman ku yang sangat irit bicara ini," ucap Bimo histeris dan menghayati.

Putra, Arkan, Alex dan Daren hanya tertawa renyah. sudah biasa jika rafa berbicara irit, julukan ketua OSIS yang dingin dan cuek sudah menjadi julukan yang sangat terkenal seantero sekolah nya, hanya sahabat terdekatnya saja yang tau Rafa yang mesum.

Saat mereka semua sedang sibuk dengan dunia mereka masing masing, Rafa membisikan sesuatu ke telinga Daren.sedangkan Daren hanya membulatkan matanya, seolah olah tidak percaya apa yang baru saja ia dengar, rasanya jarang sekali seorang Rafa se perhatian itu dengan perempuan, Daren mengerti mungkin sang ketua OSIS memang tertarik pada adiknya.

"Lanjutin, gw ada urusan," ucap Rafa sambil menyerahkan laptop nya pada Arkan dan langsung meninggalkan kamar.

"Mau ke mana dia Ren?" tanya Alex dengan segala ke kepoannya.

Daren mengangkat bahu nya acuh
"Ntah," jawab Daren, ia pura pura tidak tau saja, padahal Daren tau pasalnya rafa sudah meminta izin.

Rafa melangkahkan kaki nya menuju pintu kamar yang bertuliskan Risya di sana, sedikit gugup pasalnya ia sudah sangat lama tidak berkomunikasi jarak dekat dengan perempuan.

"Sya?" panggil Rafa dari luar kamar.

"Masuk aja kak!! Sya lagi di kamar mandi ni!!" teriak Risya dari dalam kamar mandi.

Rafa masuk ke dalam kamar Risya dan sedikit tertegun dengan desain kamar yang serba pink sedikit mencolok di matanya karena ia kurang menyukai warna yang terang Rafa juga melihat banyak sekali koleksi boneka Barbie yang bisa di bilang harga nya fantastis.

"Maaf ya kak nunggu Sya habis gosok gigi," ucap Risya sambil menunjukan sederet gigi putih bersihnya.

"Ya udah Sya tidur ya udah malem besok sekolah kan?" tanya Rafa lembut.

Risya mengangguk sambil berbaring di kasur nya
"Ka rafa sini bobo di sebelah Sya" ucap Risya sambil menepuk nepuk kasur yang di sebelahnya.

Rafa mengangguk dan ikut berbaring menghadap Risya.
"Sya sekarang merem ya."

Risya memejamkan matanya, tapi sepertinya ada yang aneh jantung nya berpacu sangat cepat saat berada di sebelah Rafa, apa ia sakit?

Risya membuka kembali matanya
"Ka?" panggil Risya.

KETUA OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang