Olimpiade sains

22.4K 1.6K 155
                                    

happy reading!!


☘️☘️☘️

Pagi ini Anettha sudah berada di sekolah nya mempersiapkan segala sesuatu untuk lusa, berusaha mengerjakan semuanya dengan baik, ya anggap saja ini gladi resik walaupun Anettha sudah belajar setiap harinya.

Bu Siska selaku guru pembimbing Anettha, ada 2 orang yang ikut serta untuk olimpiade sains besok Anettha dan satu kakak kelasnya, sebenarnya kakak kelas nya ini mengikuti olimpiade yang berbeda hanya saja waktu mereka di barengi,lagi pula Anettha juga tidak masalah.

Bu Siska tersenyum menatap kedua murid nya bangga.
"Tata hebat ga pernah ngecewain ibu, kalau tata menang bebas deh boleh minta apa aja ke ibu gimana?"

Dengan binar di matanya Anettha mengangguk antusias
"Wahh, setuju setuju."

Bu Siska terkekeh mengusak rambut halus murid nya
"Ya sudah Anettha kerjakan lagi ya, ibu mau ambil beberapa kertas lagi, kalau capek istirahat aja ga apa apa ibu tinggal ya..."

"Siap buuu."

50 soal bisa Anettha kerjakan dalam 20 menit terlalu mudah pikirnya.

Anettha membuka ponsel nya bosan jika hanya melihat tulisan dan angka setiap harinya.

Perut Anettha sudah berbunyi sedari tadi, cacing cacing di dalam perut nya sepertinya sudah berdemo.

"Huhhh aku lapar sekali," monolog Anettha sambil melengkungkan bibirnya ke bawah.

Jari Anettha mulai mengetikan sesuatu di dalam ponselnya.

Anettha mengerucutkan bibirnya iya tau makan tapi Anettha tidak bawa uang dan tidak bawa bekal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anettha mengerucutkan bibirnya iya tau makan tapi Anettha tidak bawa uang dan tidak bawa bekal.
bisakah om om berkepala 2 ini mengerti dan sedikit peka? memang semua cowo sama saja.

 bisakah om om berkepala 2 ini mengerti dan sedikit peka? memang semua cowo sama saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KETUA OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang