es kelapa

66.4K 2.7K 172
                                    

"Mas," rengek nya pada suaminya yang masih terlelap di alam mimpinya.

Risya kembali menepuk nepuk pipi Raf
"Mass adek mawu gulali."

Rafa mengerjapkan matanya sambil melihat ke arah jam "Ga ada gulali jam 2 malem, besok deh janji," jawab Rafa dengan setengah mengantuk.

"Ya udah, adek beli sendiri," ucap Risya yang mulai bangkit dari tempat tidurnya.

Tangan Risya sudah lebih dulu di tahan oleh Rafa.
"Ya udah, tunggu sini mas yang beli," ucap Rafa yang masih sangat mengantuk.

Risya mengecup pipi Rafa singkat
"YEAY!! makasih masss"

Ya, panggilan itu berubah setelah mereka menikah 2 bulan lalu, Risya sendiri yang memintanya supaya lebih romantis katanya.

"Pintu kamar kunci terus kunci nya cabut aja, biar mas buka nanti pake kunci cadangan," ucap Rafa sambil turun mengambil kunci motornya.

Rafa mendengus jam 2 malam mana ada yang jual gulali.

FRUSTASIIII.

Itu yang di rasakan Rafa sekarang.

Rafa sudah berkeliling sekitar setengah jam tidak melihat tanda tanda seseorang yang berjualan gulali sepagi ini.

Sampai di pertigaan jalan.

Rafa melihat sebuah warung yang masih buka, ada bapak bapak yang sedang meronda, mata Rafa tampak berbinar melihat gulali yang yang terpampang di atas etalase warung itu.

"Pak, mau beli gulalinya, semuanya ya pak," ucap Rafa sopan.

bapak itu tersenyum, "Ngidam mas istrinya?"

Rafa mengangguk "Iya nih pak untung bapak buka."

"Hahaha wajar mas, saya buka selalu 24 jam"

Rafa tersenyum sambil memberikan uang 20 ribu rupiah.

"Saya pulang dulu, pak terimakasih."

Rafa memarkirkan motor kesayangannya dan masuk ke dalam rumahnya.

"Adekkk mas bawa gulali nya nih!" teriak Rafa dari ruang tamu.

Risya menangis, entah apa yang baru saja ia tangisi.
Isakannya terdengar dari luar pintu kamar.
Rafa benar benar kelimpungan setengah mati.

ceklek

Pintu terbuka memperlihatkan Risya yang sedang memeluk kedua lututnya.

"Adek kenapa nangissss??" tanya Rafa sambil mengelus punggung Risya.

"Hiksss, adek takut sendirian di rumah, mas lamaaa!" ucap Risya yang masih terisak.

Lagi lagi Rafa di buat gemas
"Ya ampun mas cuma sebentar sayang keluarnya, ini mas bawa gulali nya di makan ya, jangan banyak banyak nanti batuk, mas ga mau kamu batuk!"

Risya mengangguk kecil dan langsung membuka bungkusan yang di bawa Rafa.

Risya sudah habis 5 bungkusan gulali, melupakan omongan suaminya yang menyuruhnya makan sedikit gulali.

Risya mencuci tangannya,menaruh gulali nya di dalam kulkas, dan kembali ke kamarnya.

"Massss," panggil Risya.

KETUA OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang