kembali

48.9K 2.5K 215
                                    

❗VOTE


happy reading 💖💖

☘️☘️☘️


Risya sudah mencari kesana kemari untuk mencari keberadaan putri kecil nya yang menghilang begitu saja di taman.
Anettha memang sangat tidak bisa diam, dia memang berbeda dari abangnya.
Sangat amat berbanding terbalik,
Anettha sangat amat agresif,
bahkan Risya hanya mampu geleng geleng.

"Mamaaaaa!!" teriak gadis kecil itu bersama Alvaro, Alvaro di sebelah nya yang menatap adik nya malas.

Risya bernafas lega sambil memeluk putrinya.
"Kamu dari mana si sayang astaga, mama nyari kamu sampe pusing, untung abang liat kamu."

"Bandel," ketus Alvaro.

Anettha menatap Alvaro sinis lalu tersenyum menatap Risya
"Tadi Tata ketemu papa."

"Papa?" batin Alvaro

Nafas Risya tercekat
apa Rafa tau kalau Anettha adalah putri mereka? Ah tidak mungkin.

"Papa?"

Putrinya kembali mengangguk
"Iya mama, om itu baik banget, tadi Tata jatuh, terus om itu nolongin Tata, terus om itu ganteng lagi, mau beliin Tata ice cream juga, mama pasti suka, terus tata bilang supaya kapan kapan kita main bareng lagi,terus om itu bilang suruh panggil dia papa, terus tata panggil dia papa ganteng," cerita Tata antusias.

Risya tersenyum sendu
"Iya sayang, kapan kapan kenalin mama sama om itu ya?"

Anettha dengan cepat mengangguk
"Siap mama."

Sebelum beranjak dari taman
Alvaro mengedarkan pandangannya matanya menatap ke arah perempuan yang memegang boneka dengan baju nya yang tampak lusuh dan kotor.
Sepertinya anak perempuan ini tampak kelaparan.

"Ma," panggil putranya.

Risya menoleh
"kenapa Varo?"

"Lihat dia," tunjuk Alvaro.

Mata Risya memincing, mencari keberadaan orang yang di tunjuk Alvaro.
"Anak perempuan itu?" tanya Risya.

"Kasihan."

Anettha ikut mengangguk
"Gimana kalau kita samperin terus nanti ikut pulang sama kita ma? biar rumah kita ga sepi."

Risya mengangguk setuju
"Yuk kita samperin."

Risya menghampiri gadis manis itu bersama kedua anaknya, sambil tersenyum berjongkok menyamakan posisi gadis manis itu.
kira kira usia nya sekitar 3 tahunan.

"Hai cantik," sapa Risya lembut.

Gadis kecil itu sedikit tersentak dan memundurkan tubuhnya.

"Eh maaf ya tante ganggu, tante ga jahat kok, nama kamu siapa?"

"Haiii," sapa Anettha dengan tersenyum.

Pandangan Alvaro masih fokus kepada gadis manis di depannya ini tanpa berniat mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"H-haii... nama aku sasa," ucapnya sedikit takut.

"Orang tua sasa ke mana? udah mau malem kenapa sasa ga pulang ke rumah?"

Gadis kecil itu menggeleng
"Sasa nda pwunya umah," jawab gadis kecil dengan menatap ketiganya.

Risya menatap Sasa sendu sambil mencubit pipi Sasa pelan.
"Ayo, ikut tante pulang."

KETUA OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang