Dufan with om Alex

24.3K 1.6K 156
                                    

HAPPY READING!!


☘️☘️☘️

Pasangan suami istri itu sedang asik bercengkrama di atas ranjang,ya tentu saja lihat kelakuan Rafa yang masih menyusu di gundukan kembar milik istrinya itu.
Menyusu bak bayi yang benar benar kehausan ,payudara Risya juga semakin berisi efek kehamilan yang sudah memasuki bulan ke 9 mungkin.

"Mass udah dong pegel tauu," Protes Risya sembari menjambak rambut sang suami.

Rafa tuli Rafa belum puas bukan kah sebentar lagi akan di ambil alih oleh anak ke - 3 mereka.

Risya mendengus suaminya memang benar benar tidak mau lepas jika sudah nenen.
"Mass hari ini kan mau belanja buat keperluan Tata minggu depan mas."

Rafa mengangguk melepaskan mulutnya dari nipple sang istri.

"Gak kerasa ya si adek mau lahir eh kakaknya yang pergi," lirih Rafa.

Risya mengangguk
"Gapapa mas kan tata mau jadi dokter, katanya dia juga mau ambil bisnis jadi kuliah sekaligus 2."

Rafa mengerutkan kening nya
"Loh ga capek dia nanti??"

"Ga tau tuh terserah anak nya aja aku kan udah kasih tau, kalau mau nya gitu? udah tau anak kamu keras kepala semua," sinis Risya.

"Bumil sensian eyy," goda Rafa.

"Sana kamu mandi mass, aku mau ke kamar tata dulu."

Rafa mengangguk
"Siap bumil."

Risya berjalan pelan pelan sembari mengusap perutnya, bayi di dalam perut nya akhir akhir ini sering berputar.

"Sayanggg??" panggil sang mama di depan pintu kamar sang anak.

"Tata ini mama, Tata udah bangun kan?"

Tidak ada sahutan dari dalam Risya berinisiatif untuk masuk.
melihat Anettha yang sudah tengkurap dengan selimut tebal menutupi tubuhnya membuat Risya sedikit khawatir, apa Anettha sakit.

"Nakk kenapa?" tanya Risya lembut.

Bahu Anettha sedikit bergetar, Risya tau betul kalau anak nya sedang menangis saat ini.

"Tata kenapa sayang nangis kenapa Jeno ga bales chat ya?" tanya sang mama.

Anettha menggeleng masih di posisi yang sama menyembunyikan kepala nya di tumpukan selimut.

"Tata kenapa sini cerita ke mama."

Anettha berbalik matanya sudah memerah, bukan hanya matanya hidung nya pun memerah.

"Mama hiksss.."

Risya tersenyum tipis mengusap punggung putrinya sembari memberi kecupan kecupan di kepala putrinya.

"M-mama Tata hiks habis chat om alex..."

"Iya terus???"

Tangis Anettha semakin pecah, terdengar sangat pilu padahal hanya masalah ingin berpisah mungkin. 
"T-tata, hikss Tata mau ketemuan tapii Tata ga mauu."

"Kenapa ga mau eumm?" tanya sang mama lembut.

"Tata ga siap pisah mama tapi Tata ga boleh egois, kata Nono Tata harus siap lepasin om Alex, Nono juga dulu punya sahabat namanya Nana, dulu Nono sayang sama Nana tapi Nana harus pindah, Nana bilang ke Nono katanya Nono ga boleh sayang ke Nana, kata Nana kalau Nono terus sayang sama Nana nanti Nono sakit, mama Tata harus apa."

Risya masih mengusap punggung putrinya membiarkan putrinya mengeluarkan segala keresahan di dalam hatinya.

"Tata dengerin mama ya? jodoh itu ga akan ketuker, bener kata Nana sahabatnya nono kalau Nono terus tungguin Nana yang ga tau kapan pulang nya gak kasihan sama nono? begitupun Tata, sayang dengerin mama, om Alex itu umur nya sudah cukup untuk menikah sekarang umur Tata berapa? sudah 8 tahun umur om Alex? 25 tahun, gimana kalau nanti Tata belajar om Alex punya istri?"

KETUA OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang