bulan madu?

51.9K 2.4K 303
                                    

VOTE AND KOMEN

happy reading 💕

☘️☘️☘️

semua akan indah pada waktunya
entah perpisahan yang menyenangkan atau menyedihkan semua pasti ada pelajaran yang dapat kita petik nantinya, jika pelangi ini sudah berwarna, ku mohon jangan pernah hilangkan pelangi ku walau hanya sesaat.

-Risya-

☘️☘️☘️

Risya sudah bersiap dengan pakaian kantor nya, membawa koper kecil untuk jadwal keberangkatannya menuju proyek yang ada di Nusa tenggara.

"Mama lama ya di sana?" rengek Anettha yang masih memeluk lengan sang mama.

Risya menggeleng sambil mengusap punggung putrinya.
"Engga sayang mama cuma 3 hari sebentar kan? kamu sama oma ya, jangan nakal, nanti mama pulang,  mama bawa hadiah."

"Mama kan ke sana kerja sayang," ucap Diana membujuk cucu nya.

Anettha mempoutkan bibirnya sebal mama nya selalu saja jarang di rumah.
"Tapi janji ya mama mau bawa hadiah?"

"Iya sayang janji, Tata jangan nakal ya, jagain Sasa, jangan ngerepotin oma."

"Siap bu bos!!"

Risya tersenyum sambil mengecup pipi anak perempuannya itu.

"Abang mama berangkat, jagain adik adiknya," perintah Risya.

Alvaro mengangguk mendengar perintah Risya.

"Ya udah mama berangkat ya?"

"Di jemput papa?" tanya Alvaro.

Risya menghentikan langkah nya
"Engga mama naik tak–"

"Lama amat si!" kesal Rafa.

"PAPAAAAA!!" teriak anettha sambil berlari menghampiri Rafa.

"Lah kamu gercep fa?"goda ibu mertuanya

Rafa tersenyum tipis
"Hai cantik nya papa, harus gercep dong ma," ucap Rafa sambil menggendong putrinya.

Risya mematung sambil menatap Rafa kosong, mulutnya sedikit terbuka.

Kenapa bisa dia di sini? bahkan Risya tidak berbicara apapun.

"Tutup mulut kamu, mau kemasukan lalat?" tanya Rafa dengan kekehan.

Diana tertawa geli melihat wajah bengong dari putrinya.

Sedangkan Risya langsung menutup rapat mulutnya.

"K-kenapa bisa di sini?" tanya Risya gagu.

"Jemput kamu lah, cepetan mau ketinggalan pesawat?"

Risya menggeleng cepat.

Rafa menghampiri putra nya dan membisikan sesuatu
"Jagain adik adiknya, jangan nakal, satu lagi nanti papa kasih PS 5"

Mata Alvaro berbinar mendengar tawaran dari sang papa.
"Beneran paaa?!!!"

KETUA OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang