terculik

32.3K 1.8K 201
                                    

nungguin ya?























nungguin ya?



























nungguin ga?










































happy reading 💕

☘️☘️☘️

Mata indah itu masih terpejam lelap, tidak perduli mentari pagi yang sudah bersinar.
Risya masih benar benar mengantuk, bagaimana tidak mengantuk tangan Rafa benar benar tidak bisa diam malam itu, bukan hanya tangannya tapi juga mulutnya.

Ah sudah lah jangan di ceritakan.

"Sayang," panggil suaminya lembut.

"Risyaa.."

Lihat dia sama sekali tidak merasa bersalah.

"Heiii, bangun cantik, ayo mandi pulang."

Ya seperti itu lah Risya memang sangat sulit di bangunkan jika soal tidur.

Rafa hanya mampu geleng geleng, Risya memang tidak pernah berubah.

"Syaa!!" teriak Rafa.

"Berisik ih!!" bentak Risya kesal.

Rafa menciumi pipi Risya sampai Risya benar benar mau membuka matanya.

"Iihhhhhh," ucap Risya sambil berusaha menjauhkan Rafa dari wajahnya.

"Bangun mandi ih males dasar!"

"Iya ini bangunn," ucap Risya kesal.

Dengan sangat amat terpaksa Risya membuka matanya dan langsung berjalan ke kamar mandi.

Rafa benar benar di buat geleng geleng bagaimana bisa ibu 3 anak ini masih bersikap seperti anak SD.

Rafa sedikit termenung,apa perasaannya saja yang tidak enak.
Rafa menepis rasa itu semua akan baik baik saja bukan? 15 menit berlalu Risya sudah rapih dengan pakaiannya.

"Ayo sya udah siap nii!"

"Iya, ayo."

Mereka berdua bersiap untuk pulang ya sebenarnya Risya masih sangat betah, apa apaan liburannya hanya sekejap, itu pun di habiskan setiap malam nya untuk melakukan  hubungan yang melelahkan.

membosankan.

-Bandara-

Risya mempersiapkan segala sesuatu untuk check in pesawat.
Huh berat rasanya tapi ia juga sangat merindukan Alvaro, si dingin yang menggemaskan.

"Mass, Alvaro apa kabar ya?"

Rafa berdecak
"Kemarin kan udah vidio call Sya."

"Ya kan kemarin mas udah langsung ga sab_"

"Suttttt kecilin suara nya sya malu, udah ayo, jangan berisik cium juga ni."

"Cium cium mauannn!!" ketus Risya.

Rafa terkekeh geli.
"Halah di cium aja ga nolak."

Risya melengos pergi tanpa memperdulikan Rafa yang sudah sangat kesal.

"Sabar, istrimu itu," ucap Rafa sambil mengelus dadanya.

Risya sudah asik meminum susu kotaknya sambil menunggu landing nanti.

KETUA OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang