jadi?

103K 3.7K 138
                                    

Rafa menepikan mobil nya, memberhentikan sejenak mobilnya supaya tidak terjadi hal hal yang di inginkan.
"Mau di lanjut?" tanya Rafa dengan smirk nya.

Risya bergidik ngeri mencari alasan supaya hari ini ia masih pulang dengan keadaan selamat.
"Ishhhh, pulang aja kak Sya mules ni."

Rafa mendengus
"Tanggung, Syaa, astaga."

Risya masih acuh
"Pulang kak."

Rafa menghela nafasnya pasrah
"Iya deh ngalah, kaka lulus sekolah kamu Kaka nikahin ya Sya," ucap Rafa sambil menginjak pedal gas mobilnya.

Risya melirik Rafa sekilas
"Emang Sya bilang mau?"

"Harus mauu!!" pekik Rafa.

Risya tersenyum. "tapi Sya masih sekolah kak, emang boleh nikah?"

Rafa mencubit pipi Risya gemas
"Boleh Sya, nikahin kamu ga buat kaka jadi miskin."

"Ya udah, besok aja kita nikah nya."

Bola mata Rafa membulat. "Ya engga sekarang juga Sya."

"Kaka bilang gapapa nikah sekarang, ayo kakak Sya mau nikah sama kaka cepat besok yaa??" bujuk Risya sambil menggoyangkan lengan Rafa.

Rafa lagi lagi hanya mengangguk mengiyakan soal nikah nanti bisa menyusul.

"Kak kalau nikah seru ga?"

Rafa tersenyum mengangguk
"Seru, emang Sya mau banget cepat nikah?"

Risya mengangguk
"Ya udah nanti pas papa sama mama pulang Sya mau langsung bilang kalau Sya mau nikah!" seru Risya dengan senyum lebarnya.

"Iya Sya, sekarang kita pulang dulu ya mandi, terus siap siap jemput papa sama mama."

Sahi Risya mengerut, ia sedikit bingung untuk apa menjemput papa mama nya.
"Loh bukanya papa sama mama pulang masih lama?"

"Surprise Sya."

Mata Risya berbinar
"Wahh, berarti hari ini juga Sya mau bilang Sya mau nikah," Lagi lagi Rafa hanya dibuat geleng-geleng dengan tingkah Risya yang ajaib.

Selang 10 menit mobil Rafa terparkir di depan rumah Risya.
Rafa sudah turun duluan tapi Risya masih belum turun juga.

"Ayo, Sya, cepat turun terus mandi."

Risya menggeleng
"Sya kenapa hm?" tanya Rafa sambil mengacak acak rambut Risya.

"Gendong."

Lagi lagi Rafa di buat gemas, ada ada saja memang. Dengan cekatan Rafa menggendong Risya dan mengunci kembali mobil nya, membawa Risya langsung ke kamar mandi, jika tidak anak itu akan rebahan lagi rebahan lagi.

"Dah makasih kak," ucap Risya dengan senyum nya, Rafa mengangguk.
"Tutup pintu nya kakkkk jangan lupa."

Rafa masih merebahkan tubuh nya di kasur milik Risya
Dering ponsel nya memecahkan keheningan

"Halo."

"Sore ini ayah tunggu di rumah."

"Kenapa dadakan?"

"Ada yang mau ayah omongin."

"soal?"

"Masa depan."

"Serius yah"

"Ayah serius rafa,jam 4 ayah tunggu"

"hm"

tutttt

Ponsel itu langsung di matikan oleh Rafa, sungguh Rafa sangat membenci sesuatu yang mendadak.
entah apa yang akan ayah nya bicarakan.

KETUA OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang