SMI Chapter 18 Trova Il Mio Amore

8.2K 469 139
                                    

Ost: Astrid S ~ Hurt So Good
...
..
.

Sang sopir yang berada di balik kemudi terkekeh geli, kedua matanya memandang Claryta engan binar kagum. Tak ada satu orang pun yang berani melakukan itu pada si boss, tapi wanita di sebelahnya bahkan berani berdebat dan memukulnya hingga si boss beringsuk, mati kutu.

Enzo yang di tertawakan sang supir menjadi sangat marah sekaligus malu, ia menendang kursi si supir dari belakan.

"Fokuslah menyetir, bodoh!"

Sang supir langsung terdiam dengan wajah pias.
"Maafkan atas kelancangan saya, Signore"

Mobil yang di tumpangi Enzo dan claryta berhenti tepat di pelataran Romano Ink

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil yang di tumpangi Enzo dan claryta berhenti tepat di pelataran Romano Ink. Setelah seseorang membuka pintu penumpang Enzo turun lebih dulu diikuti Claryta di belakangya.
Enzo menekan lift khusus untuk naik ke lantai atas menuju tempatnya.
Jika sebelumnya Claryta yang bersikap acuh kini ganti lelaki itu yang mendiamkan sekretarisnya tersebut, bahkan ketika gadis itu ingin menaiki lift yang sama dengan sengaja Enzo menekan tombol lebih dulu, hingga pintu lift tertutup meninggalkan Claryta yang berdiri dengan wajah cengo.

Claryta mengerjap beberapa kali, kemudian tersenyum sinis.

Marahlah, kau fikir aku peduli, dasar labil.

Claryta berjalan pelan menuju meja kerja dengan wajah menunduk, ia terlonjak ketika Tony tiba-tiba muncul di balik meja kerjanya dengan senyum cerah.

"Selamat, akhirnya kau kembali Claryta, aku senang kau berada di sini lagi "

Claryta mengusap dadanya pelan menatap Tony dengan wajah datar.
"Kenapa anda duduk di tempat saya"

"Tentu saja meyambutmu"

Claryta menghembuskan nafas. "Lain kali jangan mengagetkan saya, reflek tubuh saya biasaya sangat buruk"

" Maaf, aku tidak sengaja, aku terlalu senang kau kembali lagi pada Romano"

"Apa aku mempunyai pilihan?"

Kali ini Tony tertawa, ia tahu apa yang terjadi, pasti sahabatnya sudah menyeret Claryta hingga dia mau bekerja lagi dan ini hal langka dalam sejarah.

"Kau orang yang cukup beruntung karna dia sendiri yang turun tangan membujukmu, kau tahu kan bagaimana sikapnya" Tony mulai keluar dari tempat kerja Claryta dengan masih memasang senyum cerahnya.

"Berati kau memiliki tempat istimewa di hatinya, selamat bekerja Claryta" Tony berlalu dari sana setelah memberi kedipan mata pada gadis itu.

Kedua pipi Claryta memanas, dengan semburat merah. bukan karna kedipan lelaki itu tapi perkataah Tony yang terakhir sangat mempengaruhinya, ada letupan-letupan kecil di dada hingga membuat hatinya berdebar tak karuan.

SEXY MAFIA ITALIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang