SMI Chapter 37 Avvertimento

5.9K 380 92
                                    

Playlist : Imagine Dragon ~ Believer

......

Enjoy Reading

.....
..
.





Tubuh Claryta seolah beku,  ia bahkan tak bisa melangkah ketika tubuh Enzo terus di giring melewatinya. Lelaki itu bahkan tak menoleh atau melirik ketika berjalan di sampingnya, menganggap seolah Claryta orang asing.

Begitupun Tony, lelaki itu melirik sekilas menunjukkan raut kemarahan setelah itu berlalu begitu saja.

Kedua mata Claryta mengerjap bebeberapa kali,  sebelum tubuh itu bersandar pada dinding, helaan nafas kasar terdengar darinya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Kau tak bisa mengelak lagi, Tuan Romano. Semua bukti mengarah padamu." Gabriel terus menekan Enzo agar lelaki tampan itu mau mengakui jika narkoba yang di sita dari pelabuhan Marina Corricella adalah miliknya. 

Mereka tengah duduk berhadap-hadapan hanya terhalang meja persegi yang tak begitu besar.  Ruangan itu tampak temaran dengan beberapa CCTV terpasang di sudut tertentu untuk mengetahui jalannya introgasi.

"Dan juga kami memiliki semua bukti kejahatan lainnya yang kau lakukan?" lanjut Gabriel sedikit menahan geram karna sudah satu jam introgasi tapi dia tak mendapat apapun dari lelaki penguasa ini.  Sikapnya yang begitu tenang sangat menyulitkannya dalam melakukan penyelidikan.

"Saya memiliki hak diam sampai pengacara saya sampai." balas Enzo datar dan cukup tenang. Tubuh lelaki itu sedikit menyender pada kursi kedua kaki menyilang. Satu paha bertumpu pada paha lainnya. Kedua tangan saling bertautan dan diletakkan di atas lutut kaki.

"Apa perlu kami menunjukkan buktinya padamu? " tekan Gabriel lagi.  Ingin sekali jaksa itu memberi pukulan atau tendangan agar proses introgasi berjalan cepat.

Tapi tindakan kekerasan tak di perbolehkan apalagi lelaki ini memiliki kekuasaaan di Negara ini. 
Siaaallll...

Hanya umpatan dalam hati yang selalu di lontarkan oleh sang jaksa .

*******

Samsak tinju itu bergerak tak beraturan ketika kepalan tinju melayang di sana.  Pukulan demi pukulan di layangkan seolah dia meluapkan segala kekesalan pada benda menggantung tersebut.

Pukulan itu semakin kuat ketika bayangan seseorang muncul,  rahang lelaki itu semakin mengeras dengan mata merahnya. 

Pintu ruangan yang tadinya menutup kini terbuka lebar memunculkan sosok Claryta di sana. Gadis itu berjalan dengan langkah lebar menghampiri lelaki berbadan besar yang tengah memukul samsak.

SEXY MAFIA ITALIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang