SMI Chapter 17 Tentazione Momentanea

7.6K 426 51
                                    

Ost : Daya ~ Still Look Pretty
...
..
.

Enzo berdecak kesal. " Sungguh pria keras kepala"
Secepat kilat Enzo menembak kaki Migual dengan pistol tanpa mengalihkan tatapanya dari wajah Miguel yang beteriak menahan kesakitan.

Enzo menatap datar wajah itu. "Semakin cepat kau memberitahuku, semakin cepat penderitaanmu akan berakhir"

Enzo langsung berdiri meninggalkan
Miguel yang masih menggerang karana tebakan darinya.

Enzo langsung berdiri meninggalkan Miguel yang masih menggerang karana tebakan darinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arena Tembak 07.15 Am.

Tembakan kembali melesat dari pistol glock-19 di tangan seorang gadis berpakaian serba hitam dan airmuff yang terpasang di telinga. Tak ada satupun tembakan yang melesat darinya. Semua tembakan mengenai papan tipis berbetuk tubuh manusia.
Papan itu sudah banyak memiliki lubang dari kepala, dada kiri, kanan da perut.

Tapi sepertinya si wanita tak berniat menyudahi permainan adu tembak itu.

"Kau memiliki mata yang begitu cantik Claryta"

"Kedua matamu mengingatkanku pada gadis kecilku, dia juga memiliki mata secantik dirimu"

Semakin suara itu hadir semakin kuat pula cengkraman jemari pada pistol yang di pengang dengan tembakan semakin cepat dan tak terarah.

"Ingat misi ini, jangan mencampurkan perasaan di dalamnya."

Shhiiiittt...... Claryta mengumpat keras menyudahi latihan tembak. Pikiranya menjadi kacau karna perkatan Enzo dan Nollan tumpang tindih berkelebat di ingatanya.

Claryta melepas airmuff dengan kasar, meletakan pistol secara asal, ia sendiri bingung dengan perasaanya. Kenapa si idiot itu selalu muncul di otaknya?. Claryta menggeleng kuat, meyangkal perasaan yang sebenarnya sudah hadir dan mengetuk hati yang yang belum terjamah oleh pria manupun. 'Tidak mungkin dia menyukai lelaki itu.'
Claryta tersenyum remeh sebisa mungkin meyangkal perasaan terlarang yang dimiliki.

Sadar Claryta dia targetmu, Nollan benar, jangan ada perasaan di dalamnya.

Claryta menghembuskan nafas, mengusap kasar keringat yang ada di wajahnya menggunakan handuk kecil.

"Kau memiliki mata yang begitu cantik Claryta"

Kata-kata itu kembali lagi terngiang dalam ingatan Claryta seperti kaset rusak, kata-kata sederhana tapi mampu membuat kinerja jantung Claryta kian mempompa lebih cepat dari biasanya.
Hanya dengan mengingatnya saja, jantung Claryta berdetak tak terkontrol bahkan semburat merah sudah menjalar di kedua pipinya.

Claryta tersenyum tipis, memegang kedua pipi setelah itu berteriak dengan frustasi.

"Oh may good Claryta, itu hanya ucapan sampah, yang biasa dia ucapkan pada wanita lain, jangan jadi wanitah bodoh hanya kata-kata remeh darinya," teriak Claryta, berusaha menyakinkan dirinya agar tak terpengaruh oleh ucapan manis lelaki idiot yang sialnya sudah mencuri perhatianya.

SEXY MAFIA ITALIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang