####CERITA INI ADALAH SEQUEL DARI MY CRAZY BOSS###
##TEXEIRIA SERIES 2##
AREA DEWASA (21++)
BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN
Namira clarita Teixeiria adalah putri Aira stania, putri tiri Alex Teixeiria.
Ia memiliki mimpi sendiri hingga ia ikut bergabu...
Bang Enzo Up ya. Maaf Up nya telat. Mod aku buwat nulis lagi anjlok bnget kemaren, apalagi nulis cerita ini buntu, jadi selama beberapa hari ini cuma pengen baca cerita doank. G nulis. Karna hari ini otakku lagi encer jadi aku bisa up novel ini lagi 😁😁 So Enjoy Reading ... .. .
Saat ini Enzo sangat malas berdebat, fikiranya melanglang buana. Jujur pertemuanya dengan Beny sangat mengganggu, meski saat bertemu ia bersikap tenang tapi sebenarnya ada badai yang bergemuruh di hatinya.
Pria kaku itu pasti sudah melapor pada Alex, dia seperti seorang anjing yang begitu setia pada tuanya.
Enzo berdecak kesal, meneguk brendy dalam gelas dalam sekali teguk. Ia berharap si tua itu tak menjadikan tindakanya sebagai sejata untuk penolakan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Madrid, Spanyol 23.00 pm
"Apa ini? " dahi Alex mengerut dalam ketika Beny menyerahkan beberapa lembar foto di atas meja kerjanya.
"Kau bisa melihatnya" jawab Pria itu santai sambil menduduki kursi single di depan meja kerja Alex.
Dengan begitu santai Alex membuka satu persatu foto yang di berikan Beny, decihan kecil terdengar darinya raut kekesalan terlihat jelas di sana
"Bocah tengik ini....! "
Beny terkekeh pelan. "Dia maju satu langkah darimu"
"Pantas saja dia sangat berani menangtangku" Alex ingin mengumpat tapi kekesalan itu di tahan. Kurang ajar ia lengah menjaga putrinya dan kelengahan ini di manfaatkan olehnya untuk mendekati Claryta.
"Tindakan apa yang ingin kau ambil?" tanya Beny dengan melirik sang big boss.
"Biarkan saja, aku ingin melihat sejauh mana dia bertahan. Claryta adalah gadis pembangkang, lihat bagaimana dia menjinakkanya"
"Tapi tetap awasi dia, aku tak ingin bajingan itu memanfaatkan putriku. Kau fikir aku tak tahu betapa buruk reputasinya di kalangan para wanita" lanjut Alex mulai berdiri dengan kedua tangan masuk dalam saku celana dan memandang hamparan taman luas di mansion miliknya.
"Bukankah dari dulu sudah kulakukan, jika kau mengkhawatirnya kenapa kau membiarkanya berhadap-hadapan dengan bahaya setiap hari" jawa Beny memutar kursi memandang punggung Alex yang membelakanginya.
