SEXY MAFIA ITALIANO

SMI Chapter 44 Ossessione folle

Playlist : Ava Max ~ Sweet but Psycho

Enjoy Reading

.....
...
.

Tubuh Enzo sedikit limbung ke depan dengan suara geramannya.
Aakkhh...

Iapun menoleh kebelakang dan mendapati seorang wanita tersenyum memasang seringai kecil.

"Apa yang kau lakukan? " geram Enzo menahan kewarasaannya, karna matannya sedikit buram akibat jarum yang di tancapkan di bahu kiri.

"Bermain denganmu. "

Setelah mendengar itu Enzo limbung ke tanah, kesadaran hilang di telan kegelapan.

Roma, Itali 03.45 am.

Kuda besi bewarna hitam segelap malam itu berhenti di sebelah gang sempit dan sepi. Tak berselang lama seorang gadis berjalan mendekat dan membuka pintu belakang.

Setelah memastikan si gadis duduk tenang,  mebil pun melaju meninggalkan tempatnya.

"Kalian masih belum bisa melacak keberadaannya? " tanya si gadis pada pria pengumudi.

"Belum"

Sementara pria di kursi penumpang depan masih berkutat pada layar komputer.

"Cari tahu di sekitar area, mungkin dia sempat melintas di sana.  Aku melihatnya keluar, tapi setelah ledakan selesai dia menghilang," lanjut si gadis lagi.

Tangan lincah itu terus bergerak di atas keybord,  menekan tombol pause pada satu gambar yang baru diunggah para wartawan.

"Ketemu...! " pekiknya pelan.

Sontak sang pengemudi menekan pedal gas kuat hingga mobil berhenti mendadak di tepi jalan.

"Lihat! Seorang wartawan baru saja menggugah vidio kejadian dan aku menemukan sesuatu," ujarnya menunjukkan vidio yang baru di dapat. Meski gambar buram tapi ia yakin bahwa yang terekam di vidio adalah sang sahabat.

Enzo pergi saat ledakan besar terjadi dan berjalan keluar gerbang. Vidio hanya menunjukkan sebagian tapi di vidio buram lain yang diunggah stasiun tv berbeda, di tepi jalan di depan pohon besar sebuah mobil melintas tak sampai satu menit mobil itu meninggalkan tempatnya.

"Kau bisa melacak no kendaraannya?" tanya si wanita.

"Tentu, kita akan segera mendapatkannya," jawabnya mantap.

*******

Kaki jenjang yang terbungkus celana bewarna hitam, terus saja berjalan mengililingi kursi kayu terdapat tubuh tak bedaya seorang pria terikat kuat menggunakan tali di sana.  Seringai terbit dari bibir tebalnya.  Rambut pirang yang dikucir ekor kuda melambai mengikuti pergerakan sang pemilik.

Satu tangan merogoh punggung, mengambil sebilah pisau dari baliknya. Benda runcing itu begitu mengkilap dan tajam saat tersorot lampu remang di atas kepala. 

Jemarinya menggenggam erat gagang pisau dan menusukkannya di lengan pria yang pingsan.

Erangan terdengar dari si pria ketika pisau menusuk dalam kulitnya mengucurkan darah segar dari sana.
Mata yang terpejam kini mulai terbuka dan hal pertama yang di lihat adalah seringai menakutkan di berikan si wanita rambut pirang.