SMI Chapter 06 The Hope Diamond

9.5K 529 57
                                    

Ost: Hazier~ Take Me To Church
..
.
.
Babang gesrek Up
.
.

Enjoy Reading.

Enzo menegakkan tubuhnya, ia tak memperdulikan para wanita disekitarnya, Enzo hanya ingin wanita bergaun hitam yang memancarkan keangguanan dan sexy dalam satu waktu.
Enzo bahkan enggan berkedip, ia takut saat dirinya menutup matanya sekejap, gadis itu akan menghilang dari pandanganya.

Enzo mulai berdiri meninggalkan para wanita yang terlihat kecewa saat dirinya pergi.
Ia berjalan dengan lakah gagah penuh kharisma, yang mampu membuat para wanita menjerit dan para pria iri akan pesona besar yang dimilikinya.
Topeng yang melekat di wajahnya tak bisa menyembunyikan kharisma yang dimiliki seorang Enzo.

Enzo duduk disebelah Claryta, menatap lelaki bartander yang sedang meracik minuman.

"Seperti biasa," sang bartander membalas dengan acungan jempolnya.
Enzo melirik Claryta yang terlihat acuh dengan kedatangan ya, ia tersenyum tipis.
Dia ingin melihat seberapa besar benteng wanita ini bertahan saat menghadapi dirinya nanti.

Enzo menerima satu gelas Rum dari lelaki di depanya dengan kedipan mata. Enzo tersenyum menyeringai mengambil gelas dari sang bartander.
Sepertinya mereka berdua cukup akrap, terlihat dari gestur dan gerakan mata keduanya, yang saling mengkode.

"Apa kau sendirian Nona?"

Claryta menggoyangkan gelasnya pelan.
"Jika aku sendiri, apa kau ingin menemaniku?," jawab Claryta ambigu.

"Bukan ide yang buruk."
Enzo menyesap Rume miliknya menaruh gelas pada meja.
Kepalanya menoleh pada wanita disampingya.

Sungguh gadis disebelahnya membuat Enzo penasaran, bibir tipis yang menggoda, kulit putih yang bersinar.
Ingin sekali ia mengoyak topeng gadis ini, agar dia bisa melihat wajah wanita disampingya.

"Tapi sepertinya para wanita di meja belakang tak rela, jika lelaki mereka berpindah melirik wanita lain?."
Enzo terkekeh pelan, ia menoleh kebelakang, memang para wanita yang ditinggalkan tadi sedang menatap kearah punggung Claryta dengan tatapan tajam dan menusuk

"Siapa namamu Nona?"

"Apa itu penting...?"

Enzo tersenyum tipis tapi dalam hatinya ia mengumpat kesal.

Siaaalll....
Wanita ini memang sengaja ingin mengulur waktu, atau memang ingin bermain-main denganya.

Ok...., Seorang Enzo takkan membiarkan mangsanya lepas, ia pastikan wanita ini yang akan menggoyang ranjangya malam ini.

"Aku suka caramu?"

"Apa aku terlihat menangtang untuk kau taklukkan?." Claryta tersenyum mengejek pada Enzo.

Enzo mendekatkan bibirnya pada Claryta.

"Ya, kau benar, dan aku sudah tak sabar membuatmu tunduk dibawahku."
Enzo menghembuskan nafasnya pada telinga Claryta, manarik dirinya kembali dan menegakkan tubuhnya.

Claryta mencoba bersikap tenang, perlakuan Enzo sungguh membuat tubuhnya merasa suatu yang asing, nafas hangat lelaki itu mengiring geleyar yang mampu membuat Claryta memanas.

Claryta mendesah dalam hati, lelaki laknat ini sungguh berbahaya, dan dia harus membentengi dirinya agar tak jatuh dalam permainanya.

"Well...., aku menantikanya," jawab Claryta acuh, ia kembali menyesap minuman dalam gelasnya.

Enzo tertawa rendah.
"Ingin berdansa denganku?."

Enzo berdiri mengulurkan tanganya pada Claryta, gadis itu menatap cukup lama jemari Enzo yang berada di depanya, jemari itu berharap mendapat sambutan dari dirinya.

SEXY MAFIA ITALIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang