SMI Chapter 34 Incontrare Futuri suore 🔞

8.5K 405 81
                                    

Playlist : DJ Snake And Lauv ~ A Different Way

Area dewasa bijaklah memilih bacaan 21+

Malam semua, siapa yang kangen babank nie?

Enjoy Reading

.........
......
...

Senyum smrik terukir di sana, ia akan menyambut mereka dengan tangan terbuka, sepertinya mereka memang akan melakukan serangan dalam waktu dekat dan dia akan menantikan semua itu.

Sampai kapan kau bisa menyembunyikan identitasmu, nyatanya aku bisa menemukanmu lebih dulu.

Kedua tangnya meremas buku tersebut, ia merasa seluruh kekuasan ada dalam genggamanya.

Roma, Itali 12.05 pm.

Sudah hampir 15 menit kedua wanita berbeda usia itu terdiam di tempatnya masing-masing. Tak ada obrolan, hanya terkadang si wanita muda terlihat gugup dan sesekali meminum air meneral yang ada di atas meja.

Mereka kini berada disalah satu restoran, Kota Roma. Si wanita paruh baya terus mengamati kegugupan gadis muda di depanya. Senyum ramah diperlihatkan semenjak dia duduk dan bertemu gadis ini.

"Kenapa kau terlihat gugup? biasanya kau akan bercerita banyak padaku." Sang wanita paruh baya mengawali percakapan.

Hanya senyum canggung yang diperlihatkan, dia tak tahu harus berkata apa. Jika boleh memilih lebih baik menghadapi ujian menjinakkan sebuah bom daripada harus dihadapkan dengan wanita yang melahirkan sang kekasih. Bahkan jantungnya kini sudah menggila sedari pertama bertemu. Ia merasa menunggu sebuah vonis mati.

"Apa kau mencintai putraku?" tanya Roseline tak ingin berbasa-basi.

Pertanyaan itu sontak membuat Claryta tersedak air minum, tangan Claryta memukul dada yang terasa nyeri, bahkan gadis itu sampai berair di sudut mata.

Tanpa banyak kata Roseline menyodorkan gelas miliknya untuk meredakan batuk Claryta. Gadis itu menerima dan meminum air hingga tandas.

Setelah menguasi diri Claryta kembali membenahi duduk tersenyum canggung pada Roseline. "Maaf-"

Tawa rendah diperlihatkan Roseline, entah mengapa sikap Claryta menghiburnya. Beberapa detik kemudian senyum itu luntur tergantikan wajah serius.

"Kau menyukai putraku? " pertanyaan sama kembali di lontarkan.

"Bibi, ada kesalahpahaman di sini-"

"Bagaimana Jik putraku menyukaimu?" belum sempat Claryta menyelesaikan perkataanya, Roseline sudah memotongya.

Entah mengapa Claryta susah untuk berbicara, kerongkonganya terasa tercekat hingga satu katapun sulit terucap.

Telapak tangan Roseline menangkup kedua tangan Claryta menatap penuh permohonan. "Claryta aku senang putraku bisa menyukai seorang wanita, aku tak pernah melihat fisik atau apapun itu, tapi aku mohon bisakah kau menjauhinya"

Kedua mata Claryta melebar ada sebuah benda tak kasat mata yang tiba-tiba menikamnya, apa ini akan seperti di drama-dram telenovela, kisah cinta terhalang restu orang. "Jangan salah faham, aku menyukaimu sungguh! Tapi aku hanya seorang ibu dan istri, aku tak ingin hubungan ayah dan anak akan semakin memburuk"

Tidak... Ucapan itu yang ingin dikatakan, tapi itu hanya terlontar dalam hati saja. Claryta merasa serba salah, tak tahu harus bicara apa.

"Maaf bibi, tapi bukankah hubungan mereka sudah buruk sebelum kedatanganku" Claryta menarik kedua tangan dari Roseline, pertanda menolak perintah untuk menjauhi Enzo.

SEXY MAFIA ITALIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang