SMI Chapter 57 Attacchi Consecutivi

7K 405 74
                                    

Playlist  : Heart Attack ~ Demi Lavota

.
.

Sebagai penutup tahun babank Enzo hadir menyapa kalian.  Siapa disini yang kangen SMI? 

Buat semuanya Happy New year ya.
.
.

Enjoy Reading.

.






Kedua mata hazel itu menyorot datar pemandangan diluar mansion.  Pegangan diponselnya turut mengerat setiap mendengar perkataan dari sebrang. 

"Malam ini aku akan kembali," ucapnya pelan lalu menoleh kebelakang memperhatikan rajang dimana sang kekasih masih terlelap setelah percintaan panas mereka.

"Temukan pengacau itu sebelum aku kembali," lanjutnya penuh tekanan pada seseorang yang di hubungi. Enzo memutus panggilan secara sepihak setelah tak ada yang perlu dibicarakan.

Siiaaalll...

Makinya dalam hati, rasa amarah menguar begitu saja setelah mendapat kabar dari Tony.  Pabrik senjata terbesar miliknya diledakkan oleh musuh dan tempat itu kini hancur tanpa sisa. Bukan hanya itu saja truk pengangkut ganja  juga diledakkan ditengah jalan saat akan mengirim barang ke US serta berbagai kekacauan lainnya terjadi dalam waktu bersamaan.  Sungguh serangan yang bertubi-tubi dan membuat kartel sedikit goyah.

Enzo melangkah menuju ranjang membungkuk memperhatikan sang kekasih,  satu tangan menarik selimut serta membenahi letaknya.  Lalu mengelus pucuk kepala Claryta pelan.

Dengan sangat terpaksa ia harus meninggalkan Claryta disini dan ia juga merasa bahwa sang kekasih akan lebih aman ditempat orang tuanya daripada kembali bersamanya.  Satu kecupan dikening dilayangkan Enzo menghidu wangi yang selalu membuatnya candu. 

"Aku akan menjemputmu setelah semua permasalahan selesei. " bisiknya lirih,  menegakkan kembali badan dan bersiap untuk melakukan perjalan kembali ke Italia.

.

.

.
"Jangan sampai dia keluar dari Negara ini sebelum aku menjemputnya" ucap Enzo memandang Alex dengan keseriusan. 

Ia yakin permasalahan ini bukan hanya melibatkan kartel saja.  Pasti para musuhnya juga sedang mengincar orang terdekatnya dan Enzo tak ingin Claryta terkena imbas dari permasalahannya.

"Tanpa kau mengoceh aku juga sudah tahu apa yang akan kulakukan terhadap putriku," dengus Alex berdiri dari kursi kebesarannya, membelakangi Enzo.

Sudut bibir Enzo terangkat disaat seperti ini pria tua ini masih tak ingin menurunkan gengsinya.  "Baiklah,  aku harus pergi.  Jangan sampai kau mempermalukan nama besarmu."

Bibir Enzo melengkung keatas, ia sangat tahu tabiat Claryta. Gadis itu begitu lihai dan licin dan Enzo berharap Alex benar-benar memberi pengawasan penuh padanya. 

Setelah mendengar pintu tertutup barulah Alex berbalik,  menatap pintu datar. Satu tangan meraih ponsel yang tergeletak di meja.

"Jaga mansion ini dengan ketat, jangan biarkan seekor lalatpun masuk.  Terutama, awasi Namira secara diam.  "

.

.

.

ROMA ITALIA 23.20 MALAM

Mobil hitam sepekat malam itupun beherti tepat pada sebuah area luas dengan bangunan tua disekelilingnya.  Beberapa pria berpakaian preman berjejer menyambut sang boss yang baru sampai.
Mereka  membungkuk ketika mobil itu terbuka dan turunlah sang pemimpin dengan topeng serigala bewarna hitam menghiasi wajah tampannya. 

SEXY MAFIA ITALIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang