SMI Chapter 47 Dire la Verità

5.3K 369 72
                                    

Playlist : New Hope Club feat Danna Paola ~ Know Me Too Well

......
...

Malam gaess. Siapa yang kangen Babank Enzo? 

......

So Enjoy Reading

.......




"Ma,  Namira janji akan berkunjung setelah semua selesai aku pasti pulang," sela Namira menenangkan sang mama dan menggenggam jemarinya untuk meredam amarahnya. Senyum kecil dan genggaman di jemari Namira menunjukkan bahwa Aira sudah tak mempermasalahkannya.

Suara pintu yang terbuka sedikit kasar membuat perhatian semua orang teralih.  Di ambang pintu seorang pria berdiri begitu gagahnya menampilkan senyum menawan miliknya. 

"Selamat siang, maaf kedatanganku mengganggu acara maka siang kalian."

*******

Meja panjang melingkar itu sudah penuh terisi para staff yang memakai pakaian formal. Salah seorang dari mereka menerangkan sesuatu lewat layar besar di depannya dan semua yang hadir memperhatikan begitu seksama. Sementara di kursi kebesaran sang boss ikut mendengar dan sesekali membalas pesan dari ponsel.

"Apa yang kau lakukan? "

Senyum kecil terlusan darinya ketika pesan yang baru di ketik mendapat balasan.

"Menghadiri pertemuan yang membosankan."

"Kau ingin ku jemput? " ketik Enzo lagi.

"15 menit tak boleh lebih.  Aku ingin melihat seberapa tangguhnya priaku"

"Si,  aku tak pernah mengecawakanmu, amore,"

Ketukan kecil di meja membuat fokus semua orang teralih pada sang boss termasuk pria di depan.

"Aku harus pergi,  meeting ini akan di handle oleh Tony," setelah mengatakan hal tersebut si boss berdiri.

"Kau ingin ke mana?"  tanya Tony sambil menahan sang atasan.

"Menghirup udara segar, " ucapnya acuh berlalu meninggalkan ruang meeting.

Alis Tony terangkat mendengar jawaban nyleneh sang big boss sekaligus sahabat, selang beberapa menit bibir itu mengeluarkan umpatan kecil.

Shiiitt.....

Ya, Tony sanga kesal semenjak Enzo memiliki kekasih semua pekerjaan hampir dilimpahkan padanya.  Dulu, walau dia sering bermain bersama jalang, tapi pekerjaan adalah hal utama.  Sekarang sang sahabat menjadi pria tolol begitu tunduk pada wanita.

.

.

.

Ketukan sepatu menggema di lantai lima, sebuah gedung.  Beberapa pegawai hotel yang berpapasan akan menunduk hormat. Aura kewibawaan menguar pekat dalam dirinya hingga membuat orang yang berpapasan terasa segan.  Dua orang pria bertubuh tinggi tegap menemai setiap langkah pria tampan dan cukup berpengaruh di  negara ini.

Raut yang semula datar kini berubah seringai ketika melihat beberapa orang menjaga pintu besar bewarna coklat tak jauh darinya. Ia sangat mengenal salah satu diantara mereka.  Pria dingin mirip anjing halder yang begitu setia menjaga pintu ruangan sang majikan.

SEXY MAFIA ITALIANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang