VANSH KECIL

3.8K 278 61
                                    

"Oke gw ceritain. Dulu..."

-------------------------------------------------------------
Kelahiran Daniel Pamungkas Putra Octavena membawa kabar bahagia untuk keluarga besar OCTAVENA.

Terlebih lagi setahun setelahnya lahirlah Kenan, Lean, dan Vansh.
Namun disamping itu semua ada suatu hal yang harus dijalankan.

Daniel 2th

Ulang tahun Daniel yang ke dua dirayakan dengan meriah. Terlebih lagi kini ada Kenan, Lean, dan Vansh.

"Jangan pa! Daniel masi kecil. Kita sendiri yang bakal latih dia" ucap Fadel hendak menghentikan Tio papanya (Grandpa)

"Kalau begitu latih dia dengan baik! Akan ku lihat perkembangannya beberapa tahun lagi" pasrah Tio.

"Mama harap kamu dapat dipercaya" ujar Margareth (Grandma)

"Mereka akan tumbuh jadi anak yang kuat ma" ucap Fadel menatap ketiga anaknya yang tengah bermanja ria bersama Lera.

Lean, Vansh 4th

"Jangan pa! Twins masi kecil" mohon Fadel pada Tio.

"Kamu tidak bisa melatih Daniel dengan baik selama 3th ini. Mulai sekarang aku dan Margareth yang akan melatih Twins" ucap Tio tanpa dapat dibantah.

"Tapi pa, tolong salah satu dari mereka saja. Kami masih ingin merawat mereka" mohon Lera dengan mata berkaca-kaca.

"Baiklah. Vansh akan ikut bersama kami" putus Margareth.

"Tapi pa dia masih kecil" protes Fadel.

"Justru itu. Dia ini perempuan kalau dia dilatih saat sudah remaja akan sulit. Karena wanita lebih sulit dilatih untuk menjadi kuat saat ia sudah remaja" jelas Margareth.

"Maka dari itu ia harus dilatih sejak dini. Berbeda dengan laki-laki, semakin ia dewasa maka tekad untuk kuat akan semakin besar. Dengan beitu akan lebih mudah untuk melatih Lean saat ia sudah remaja"  lanjut Tio membuat kedua orang tua Vansh menurunkan bahunya lesu.

"Mengalah lah! Ini demi masa depan mereka" ujar Tio menepuk bahu Fadel pelan.

***

"Bangun Vansh! Jangan lemah! Jangan biarkan mereka merenggut orang tersayangmu!" Ujar Tio agar Vansh terbangun dari jatuhnya.

"Vansh gk akan biarin mereka hidup! Aarghh!" Teriak Vansh menyerang Tio kembali.

***

"Bidik! Dia adalah ancaman" perintah Tio pada Vansh.

Dorr!

Dorr!

Dorr!

Dorr!

Dorr!

Krekk!

Brugh!

Vansh membidik sasaran tanpa ampun bahkan sampi sasaran itu terjatuh dilantai.

"Kau memang memiliki jiwa seorang Jack Marquino" gumam Tio menatap Vansh dengan senyuman bangga.

***

Sudah 8 tahun lamanya Vansh dilatih oleh Tio dan Margareth. Ia menjadi pribadi yang kuat dan tak pernah mengeluarkan air mata sedikitpun.
Baru seminggu ia berada di Indonesia, kini ia sudah masuk menjadi anggota Zark.

BAD GIRL LIMITED EDITION (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang