MANIS

1.5K 140 45
                                    

Yok vote yok!
Gpp deh gk sesuai target yang penting pada vote.. Lumayan jadi semangat up jga kalo banyak yang vote

Gk maksa tapi menganjurkan hukumnya sunnah kok haha

•••

Lapangan OHS di hari Kamis dipadati oleh 11 IPS 2 dan 11 IPS 3 yang mendapatkan jam olahraga pagi sampai jam istirahat pertama.

"Pak Johan mana sih? Lama banget gila!" Sungut Kenan mengipasi wajahnya yang mulai berkeringat padahal hari masih pagi.

"Ngeluh aja kerjaannya" Ejek Zian membuat tubuh Kenan kembali tegak. Jaga image jaga image, itu yang dipikirkan Kenan sekarang.

"Engga kok cuman gk sabar aja buat olahraga" Balas Kenan dengan melakukan sedikit gerakan pamanasan.

"Iwh jijik bangsat!" Cibir Finan keras namun tak diperdulikan Kenan ia masih sibuk modus ke Zian.

"HOLA GESSS" Sapaan itu membuat semua orang menoleh. Terdapat Vansh yang berjalan menuju mereka dengan raut santai bak tak bersalah.

Ale segera berlari dan menubruk Vansh. "Kok udah pulang?" Tanya Ale meletakkan tangannya di pinggang Vansh posesif.

"Biarin. Di rumah sakit gk seru gk ada yang ribut" Ujar Vansh dengan wajah cemberut membuat Ale terkekeh kecil.

"Mulai nih" Bisik Finan pada Vena.

"Gumush bgt sih Mimi" Ale menarik kedua pipi Vansh membuatnya berteriak kesakitan.

"Aaa sakit!" Vansh menabok keras tangan Ale yang masih berada di pipinya. Lagi-lagi Ale hanya terkekeh kecil kemudian melepaskan tarikannya.

Vansh mengusap pipinya yang memerah dan terasa panas. Sedangkan Ale hanya memperhatikannya tanpa merasa bersalah. Siapapun tolong suruh Ale bertanggung jawab:v

"Cih gk tau tempat bgt tu anak" Gerutu Zian mengalihkan perhatiannya dengan memainkan bola basket.

"Alah pengen bilang dong beb" Sahut Kenan menaik turunkan alisnya bermaksud menggoda.

Zian menaikkan sebelah alisnya. "Ga jelas" Cibir nya pedas membuat Keno dan Zada terbahak.

"ANAK-ANAK SEMUANYA KUMPUL! YANG LAGI BERAK YANG LAGI BUCIN SEMUANYA CEPAT MERAPAT DAN BUAT BARISAN!" Teriakan menggelegar dari Pak Johan membuat semua siswa-siswi segera merapat dan berbaris sesuai kelasnya masing-masing.

Pak Johan meletakkan kedua tangannya di belakang bakan sembari berputar mengelilingi para muridnya. Mulut dan matanya tampak fokus mengabsen tiap siswa dan siswi yang ia lewati.

"30, 31, 32, 3... Loh ini IPS 3 kok cuma 32? Siapa ni yang gk ada?" Pak Johan kembali ke depan menatap para muridnya mengintimidasi.

"Finan?" Teriak Pak Johan lantang.

"Hadir pak!" Finan mengangkat kakinya tinggi-tinggi.

"Vena?" Kini nama Vena tersebut dengan suara yang tak kalah lantang.

"Disini pak!" Vena mengangkat tangannya tepat di depan wajah Pak Johan. Ya Vena memang berbaris tepat di depan Pak Johan. Pak Johan aja yang gk liat karena tubuh Vena yang memang terbilang mungil. Ups!

"Vansh?"

"Saya pak" Ucap Vansh mengangkat tangannya. Pak Johan menoleh dan mengernyitkan dahinya ia pikir Vansh masih absen.

"Kamu sudah masuk?" Tanya Pak Johan membuat Vansh menatap malas guru olahraganya ini.

"Bapak pikir saya sudah meninggal dan ini arwah saya?" Tanya Vansh dengan raut wajah datar tanpa ekspresi.

BAD GIRL LIMITED EDITION (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang