"Seharusnya gw dateng ke markas lebih awal, malam itu" lirih Zeno yang tengah duduk di meja pojok perpustakaan.
Malam itu..
02.48 PAGI
Zeno memasuki markas dengan mata yang mulai lelah. Ia berjalan gontai menuju kamar atas. Ia berniat menginap di markas setelah memenangkan balapan tadi.
Sesampainya di atas Zeno berjalan menuju kamar tengah seraya melirik pintu kamar dekat tangga yang sedikit terbuka dengan lampu yang masih menyala terang. Karena penasaran akhirnya Zeno mendekat untuk mengintip apakah ada orang di dalam.
Kosong.
Ruangan itu kosong tak berpenghuni. Zeno membuka pintu itu dan masuk ke dalamnya untuk mengecek kembali. Masih sama, Kosong. Dengan perasaan khawatir yang menyelimuti Zeno keluar dan berjalan menuju kamar lain.
BRAKK!
"Rak! Woy bangun Rak!" Zeno mendorong-dorong tubuh Raka secara kasar membuat yang empu terbangun dengan perasaan jengkel.
"Apaan si?! Gw lagi mimpi ketemu jodoh juga" gumam Raka dengan mata menyipit.
"Raya mana?" Tanya Zeno penasaran.
Raka menengok kearah Zeno. "Hah?" Mungkin otak Raka masih lemot karena baru bangun tidur.
"Raya mana?!" Gemas Zeno ingin meremat wajah cengo Raka.
"Mana gw tau Hoamm. Dari sore gw kaga liat Raya turun. Ngebo kali anaknya" ujar Raka seraya memeluk gulingnya kembali dengan posisi duduk dan menyender tembok.
"Di kamarnya gk ada. Ayo bantuin cari! Udah jam 3 pagi nih" ucap Zeno khawatir.
"Ah lo tumben-tumbenan bacot! Gw masi ngantuk ni" ketus Raka.
"Heh temen kita ilang ogeb!" Sinis Zeno seraya menoyor dahi Raka membuat Raka jatuh ke ranjangnya kembali.
"Palingan nongkrong tu anak" ujar Raka membenarkan letak selimutnya.
"Nongkrong dimana sampe pagi gini?" Geram Zeno.
Tak ada jawaban. Zeno menoleh kearah Raka dan menemukan Raka yang sudah terlelap kembali. "Bangke" desis Zeno.
Zeno berdecak dan membuka ponselnya dengan terburu-buru. Di telponnya nomor Raya namun tak segera di angkat.
"Ni anak kemana si? Bikin khawatir aja" gumam Zeno setelah menghubungi nomor Raya hampir 15 kali.
Zeno baru ingat bahwa dia menyelipkan aplikasi pelacak pada ponsel Raya. Alasannya? Eum ini rahasia ya..
Sebenarnya Zeno sudah menyukai Raya sejak lama hihi.
Aplikasi itu dipasangnya untuk memantau Raya. Cuman Zeno alesan dia bilang biar kalo Raya nongkrong gak pulang-pulang jadi Zeno bisa samperin.
***
Setelah mengecek lokasi Raya tadi Zeno segera menancap gasnya dengan kecepatan penuh. Tak perduli dengan hawa dingin dan jarak tempuhnya yang lumayan jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL LIMITED EDITION (END)
RandomBanyak orang terheran-heran bagaimana gadis berwajah polos ini ternyata seorang badgirl yang langganan bk dan selalu pindah-pindah sekolah selama 2-3 bulan sekali. Wajah polos nan imutnya itu menutupi sifat asli dan latar belakangnya yang merupakan...