"Hello grandpa!!! Papansh datang yuhuu!!! Ini hadiahnya" pekik Vansh berlarian melewati beberapa gundukan tanah lainnya.
"Kenapa gw malah ngerasa ilfeel sama Vansh?" Bisik Lean pada Daniel.
Daniel menoleh dan mengindikkan bahunya singkat. "Dia kan emang rada-rada" cetus Daniel se ringan kapas.
"KO PANTAT GW GATEL YA?!!" Teriak Vansh menyindir kedua saudara laki-lakinya.
Daniel dan Lean sontak meringis pelan dan berjalan mendekati Vansh yang sudah duduk di samping makam grandpa.
Vansh meletakkan botol kaca penuh darah itu di samping nisan kakeknya. "Grandpa seneng sekarang? Vansh bakal laksanain perintah selanjutnya. Setelah peperangan!" Ujar Vansh menggebu-gebu.
"Peperangan?" Gumam Daniel masih tak paham.
"Iya peperangan. Kita bakal perang lawan orang yang ngadu domba Vegas. Yah dalam kurun waktu sebulanan lah" Lean mengernyit mendengar penuturan Vansh.
"Lo udah tau siapa yang ngadu domba Vegas?" Tanya Lean polos.
"Kalo gk tau ya mana mungkin gw prediksi perang beginian?!" Semprot Vansh menjitak pelan dahi saudara kembarnya itu.
"Wah ilmu sesat nih mainnya prediksi-prediksian" gurau Lean membuat Vansh kesal.
"Jan becanda oy! Nanti penghuni lainnya ikut ngakak" peringat Daniel membuat Lean terbahak.
"Nahkan penghuninya ngakak" ujar Vansh melirik Lean yang masih terbahak di tempat.
***
"Aaa awas! Aku mau masuk kelas ihh!!" Pekik Vansh menyingkirkan tangan Ale yang sedari dati asik nemplok di pinggangnya.
"Gk ah masi kangen!!" Teriak Ale membuat perhatian semua orang terpusat pada mereka.
Semuanya mulai berbisik-bisik tentang berita yang beberapa hari lalu beredar. Vansh adalah putri keluarga Octavena dan sudah berpacaran dengan Ale, putra dari keluarga Dirgantara. Ya kira-kira itu lah berita yang tertulis di beberapa laman web.
"Aish semalem kan udah ketemu! Udah nginep juga" decak Vansh membuat Ale memanyunkan bibirnya lucu.
"Engga ah! Hari ini bolos aja ya biar bisa bareng?"
Pletak!
"Enak banget ya ngomongnya! Aku udah libur 3 hari lho. Seenggaknya biarin masuk jam pertama kek!" Semprot Vansh pada Ale yang tengah meringis kecil.
"Ish yaudah jam kedua deh di rooftop!" Putus Ale tegas tanpa bantahan.
"Oke bhay!" Vansh berlalu memasuki kelasnya setelah menyentak tangan Ale yang berada di pinggangnya.
"Ish kecolongan gw" rutuk Ale menatap kepergian Vansh.
"HAYO!! Heumm bau-bau kekesalan nih" ejek Alvin setelah menepuk keras bahu Ale.
"Kekesalan lo dugong!" Jawab Ale asal sebelum pergi meninggalkan Alvin dan Varo.
"Diam-diam pak bos Ale ngeselin juga ya Ro" celetuk Alvin berkacak pinggang menatap bahu Ale yang kian menjauh.
Varo hanya mengangguk mengiyakan karena mulutnya yang masih penuh dengan ciki taro.
Di 11 IPS 3
"Heyyo whats up geng! Queen Papansh kambek!!!" Vansh memasuki kelasnya sembari merentangkan tangan lebar-lebar.
"Mak-emak komplek nambah satu" gurau Askal membuat semua murid perempuan menoleh dengan tatapan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD GIRL LIMITED EDITION (END)
RandomBanyak orang terheran-heran bagaimana gadis berwajah polos ini ternyata seorang badgirl yang langganan bk dan selalu pindah-pindah sekolah selama 2-3 bulan sekali. Wajah polos nan imutnya itu menutupi sifat asli dan latar belakangnya yang merupakan...