DUKA OCTAVENA

2.8K 215 98
                                    

"Rumah Ega dimana?" Tanya Vansh mengusap pipi Ega lembut.

Ega menggeleng dengan tatapan sendu. "Ndaa"

"Hah? Ega ga punya rumah?" Tanya Ale hati-hati.

Ega mengangguk pelan.

"Orang tua Ega dimana?" Tanya Vansh lagi.

Dan lagi-lagi Ega menggeleng. "Ndaa tha u"

"Huaaa Ega jadi anaknya Ka Vansh aja ya" pekik Vansh memeluk Ega yang berada di pangkuannya.

"Nak? Ka Pansh? Nak? Hihihi nak?" Pekik Ega girang.

"Huaaa Ega anak Pansh ya Le?" Lirih Vansh membuat Ale menghela nafas.

"Iya Ega anak kita. Oke kita!" Tekan Ale pada kata kita.

"Yeayy Ega anak Ka Vansh!!! Mulai sekarang panggil Mimi yah? Trus panggil Ka Ale Pipi" ucap Vansh dibalas anggukan polos Ega.

"Mimih Pi-pih" ujar Ega membuat Vansh menitikan air mata.

"Aaa cute banget sih"

***

"Pokonya Ega anak Vansh!" Keukeuh Vansh.

"Umur kamu masih 16 tahun Vansh. Biar wali Ega atas nama Mama sama Papa aja" ujar Alera tak mau kalah.

Sudah hampir seminggu Ega tinggal di mansion Octavena. Keluarga Vansh pun menyambut hangat Ega sebagai anggota baru di keluarga mereka. Dan saat ini mereka  tengah berdebat pasal nama yang akan menjadi wali Ega.

"Tapi Ma Ega anak Vansh bukan anak Mama" rengek Vansh.

"Gini aja. Ega anak kamu tapi semua datanya atas nama Papa" putus Fadel membuat Vansh mendengus.

"Pokonya kalo Vansh udah gede, nama orang tua Ega diganti jadi nama Vansh. Titik!"

Vansh beranjak dari sofa dan berjalan menuju kamarnya. Ia membuka pintu dengan perlahan. Matanya mendapati dua orang berjenis kelamin laki-laki yang tengah meringkuk di kasurnya.

"Nikmat apa yang engkau dustakan ya Allah" gumam Vansh lalu beranjak mengganti pakaiannya.

Malam ini Ale berencana menginap di rumah Vansh. Tidak, mereka tidak akan tidur satu ranjang. Ya malu lah nanti kalo diliat Mama Papa.

"Selamat tidur baby boy and big baby" bisik Vansh seraya mengecup dahi Ale dan Ega.

Setelahnya ia berjalan menuju purple room dan memasukinya. Pintu purple room sengaja ia buka agar Ale dan Ega tidak bingung mencarinya esok.

***

"Huaa Mimimi!!! Pipi Mimi na?" Isak Ega menepuk keras pipi Ale.

"PIPI!!!" teriak Ega membuat Ale terkesiap.

"Ya Allah anak Pipi kenapa? Mana yang sakit? Tangan? Kaki? Perut? Kepala? Jantung? Semua aman kan?" Panik Ale meneliti seluruh bagian tubuh Ega.

"Mimimi huaa mimi na?" Isak Ega membuat Ale menghela nafas. Ia kira Ega kenapa ternyata hanya mencari Miminya.
Mungkin kalian pikir Ega ini agak aneh karena tingkah lakunya yang seperti bayi yang baru bisa berbicara. Yah itu semua karna Ega yang besar di panti membuat ia menjadi bertingkah sangat-sangat manja saat ia punya orang tua.

Ale bangun dari duduknya dan menggendong Ega memasuki purple room. Diletakkannya Ega disamping Vansh yang masih terlelap.

"Mimi" cicit Ega memeluk leher Vansh erat membuat Vansh terganggu tidurnya.

"Eungh Ada tuyul ya?" Gumam Vansh setengah sadar.

"Hah?! Tuyul?!" Pekik Vansh memelototkan matanya.

BAD GIRL LIMITED EDITION (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang