#20

238 20 3
                                    

         Sejak dari tadi Riou hanya diam melihat kearah Jeha yang sibuk dengan dunianya,terus mengabaikannya dan menolak apapun yang Riou tawarkan entah itu bantuan atau makanan.Jeha sedang kesal karena mempergoki Riou tengah berduaan dengan Jooin dan terlihat intim,Ia tahu kalau Jooin lah yang berniat menggodanya namun Jeha tetap kesal karena Riou tsama sekali tidak terusik dan menjauhkan dirinya dari Jooin.Jeha melirik sekilas ke arah Riou yang tengah duduk disebrangnya dan bisa dilihat wajah anak itu seperti murung.Jeha tersenyum kecil melihatnya,terlihat menggemaskan dan ingin tertawa karena sangat tidak cocok dengan ukuran tubuh anak itu.

"Riou.." Panggil Jeha

Mendegar namanya dipanggi,Riou langsung menegakkan tubuhnya dengan wajah semangat.

"Bisa kau pergi,aku sedang tidak ingin diganggu"

"Oh.." Riou mengerejap pelan dan seketika semangat itu langsung sirna

"Baiklah,aku pergi.Kalau perlu sesuatu hubungi aku"

Jeha mengaggukkan kepalanya pelan tanpa menatap kearah Riou.Melihat itu Riou semakin kesal dan langsung menghampiri Jeha dan membungkam bibirnya dengan ciuman.

"Emmthh..." Jeha terkejut dan menahan tubuhnya agar tidak jatuh dari kursi

Riou semakin menarik tengkuk Jeha dan memperdalam ciumannya,bahkan tangannya sudah mulai bernai menjamah tubuh Jeha.

"Lep..emhhh"

Dengan sekuat tenaga Jeha mendorong tubuh Riou dan menampar pipi anak itu cukup kerasa dan pasti itu membekas kemerahan.

"Brengsek,kau tidak lihat aku sedang kerja"

Riou memegangi pipinya yang terasa ngilu dan meringis pelan,melihat itu Jeha merasa bersalah dan mengecek wajah Riou dan benar saja tamparannya tadi membekas dan cukup merah terlihat jelas.

"Kau..kau baik-baik saja ?" Tanya Jeha

Riou masih meringis karena tamparan Jeha tadi tidak main-main kerasnya.

"Ri..Riou kau ba.." Jeha mengatupkan kembali bibirnya saat Riou menatapnya tajam

"Kau marah ?"

"Menurutmu ??"

"Aku minta maaf dan tidak bermaksud menamparmu tadi.Salah sendiri yang tiba-tiba menciumku,aku terkejut dan otomatis menamparmu" Ucap Jeha

"Ini sakit ngomong-ngomong.."

Jeha mengelus pipi Riou pelan,dirinya benar-benar merasa bersalah.

"Maaf.."

"Satu ciuman maka aku akan memaafkanmu"

"Ck dasar kau ini mau aku tampar lagi hah" Jeha berdecak kesal lalu menarik krah kemeja Riou dan kembali menempelkan bibir mereka

Riou menarik pinggang Jeha dan semakin menempelkan tubuh mereka.Riou mendudukan Jeha ke meja dan semakin meperdalam pergulatan lidah yang sibuk menyecap saliva masing-masing.

"Nghh.." Jeha memiringkan kepalanya dan memberi akses pada Riou yang tengah sibuk mencumbu area lehernya dengan tangan yang sudah sibuk menggerayangi tubuh Jeha

"Bolehkah ?" Tanya Riou menjilati telinga Jeha sensual

"Ngahh,apa yang membuatku harus menolaknya"

Riou terkekeh pelan dan melepaskan celana yang dipakai Jeha lalu menurunkan celananya juga dan langsung memasukan penisnya ke lubang Jeha tanpa persiapan apapun.

"Ahh..why feels bigger than usual nghh.." Jeha mengeratkan pelukannya saat dirasa milik Riou masuk semakin dalam dan mengenai spotnya

"Kau selalu tahu apa yang aku sukai.." Riou menciumi leher Jeha dan semakin menghenakkan miliknya

MaddogTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang