Kejar-kejaran antar polisi dan pelaku pengedar narkoba tidak bisa dihindarkan dijalan,malam yang gelap berubah menjadi gempar dan penuh dengan suara peluru yang keluar dari belah pihak.Pelaku berusaha terus menghindar dan mencoba lari dari kejaran pihak berwajib.
"Sialan..cepat ringkus mereka"
"Kita akan mulai dari sisi kanan dan tetap pasang senjata kalian"
"Kau yakin mereka disini ??"
"Baiklah,tunggu aba-aba dariku.."
Brakkkk...Pintu ditendang kasar dan berhasil terbuka,para anggota polisi siaga dengan senjata masing-masing.Melirik kapten mereka lalu mengangguk dan mulai masuk kedalam gedung kosong itu.
"Kosong ?? Sial mereka mepermainkanku.."
"Sepertinya mereka melarikan diri" Ucap seorang pemuda berpakaian rapi dan rokok yang bertengger apik dibibirnya,melirik teman sekaligus kepala polisi itu remeh
"Bajingan,akan aku habisi mereka"
"Well,mereka cukup sulit untuk ditangkap apalagi dengan bantuan koneksi yang...ya kau pasti paham maksudku,Aku sudah bilang hal ini bukan main-main dan bukan kelas ringan,astaga sudah berapa lama kau menjadi polisi dan tidak mengerti alur permainan mereka juga"
"Berisik Seok Jeha,kalau kau tahu sesuatu beritahu aku dan aku tidak butuh ceramah darimu sialan"
"Hoh..Kalau kau meminta bantuanku,mintalah dengan cara yang benar.Tahukan Anjing akan jinak kalau diberi sesuatu yang mereka inginkan,bukan begitu Kim Dongha" Jeha tersenyum remeh lalu kembali menghisap nikotin kesukaannya
"Baiklah,Seok Jeha bantu aku kali ini dan aku akan menuruti kemauanmu"
"Aku tidak dengar,disini berisik Kim" Jeha mengorek-orek telinganya dan berpura-pura tidak menghiraukan perkataan temannya
"Lakukan dengar benar,seperti biasanya" Ucap Jeha santai
Dongha membuang nafasnya,melirik sekitar yang masih ada bawahannya disana.Kembali menghela nafasnya lalu berlutut dihadapan Jeha dengan tangan diatas kepala seperti memohon.Para bawahannya terkejut dan bingung melihat atasannya yang berlutut ditanah.Melihat itu Jeha tersenyum puas.
"Jadi katakan yang kau inginkan"
"Cepat beritahu aku apa yang kau tahu atau aku akan membunuhmu,bajingan"
"Kenapa terburu-buru sekali,kita bisa bersantai sebentar dan bermain-main.Apa kau malu dilihat anak buahmu heh"
"Tutup mulutmu dan cepat katakan" Dongha menatap Jeha kesal
"Memohonlah dengan benar,Kim" Ucap Jeha dingin
"Bantu aku menemukan mereka,Master"
Jeha terbahak cukup keras melihat wajah temannya yang memelas,Ia yakin dibalik wajah itu dirinya sudah disumpah serapahi kasar.
"Melihat kau kesusahan adalah hiburan bagiku.Baiklah,aku akan memberitahu 1 hal yang aku ketahui.Corenlium kasino,mereka akan mengadakan penjualan besar-besara disana dan yah banyak yang akan terlibat,itu cukup untuk makanan kalian"
Dongha bangkit lalu membersihakan lututnya yang kotor lalu memerintahkan anak buahnya untuk bergegas.
"Pergilah ke sana dan beritahu bagian B untuk menuju ketempat itu juga"
"Apa benar mereka disana ? Kita tidak tahu apa itu juga jebakan"
"Kau meragukanku ? Ya terserah,yang jelas menyia-nyiakan waktu yang ada dan mungkin sekarang sudah dimulai acaranya" Jeha melirik alrojinya