"Kau tahu dimana,Master ?" Tanya Riou
"Bukankah dia selalu bersamamu ?" Felix menaikan sebelah alisnya bingung
"Ah itu..."
"Jeha menghilang ? Bagaimana bisa ? Kau sudah menghubunginya ?" Jooin tiba-tina muncul
"Be.."
"Sudahlah,dia bukan anak kecil yang harus kau jaga.Aku yakin saat ini dia sedang bersenang-senang.Ayo kita cari makanan,aku lapar" Ucap Jooin menarik Riou lalu pergi
"Kalian..Hey tunggu" Felix berlari mengejar mereka
"Menyingkir dari dari hadapanku,jangan sentuh tubuhku sialan ahh" Jeha mencoba mendorong Leo yang tengah mengukungnya dimeja
Saat kembali dari kamar mandi,dia langsung ditarik oleh Leo dan mengukungnya.
"Menyingkir sebelum aku melubangi kepalamu"
"Tidak,sebelum aku mendapatkan apa yang aku mau Honey" Leo membungkam bibir Jeha dengan bibirnya lalu melumatnya paksa
Jeha tidak bisa bergerak banyak karena tangannya kunci dan tubuhnya terhimpit,pasrah saat dirinya dilecehkan oleh Leo.Jeha memekik saat benda tumpul itu menerobos bagian bawahnya,mengigit bibirnya berusaha menahan rasa sakit dan juga desahannya.
"Hey ayolah jangan seperti ini,keluarkan suara indahmu Jeha" Leo menjilat telinga Jeha lalu mengusap bibir Jeha yang sudah berdarah itu karena terlalu mengigitnya kuat
"Fuck..cepat selesaikan ini dan menyingkir dari tubuhku" Jeha mendelik kesal
"Kenapa buru-buru,kita punya banyak waktu bukan.Jadi,puaskan aku dengan lubang jalangmu,Honey" Sahut Leo semakin menghentakan miliknya kasar dan membuat Jeha kembali memekik
"Kenapa diam saja ? Makanlah,nanti keburu dingin" Ucap Felix saat melihat Riou yang melamun
"Masih memikirkan Jeha ? Sudah aku bilang dia mungkin sedang bersenang-senang,makanlah kau perlu tenaga untuk mengasuhnya" Sahut Jooin
"Aku ke toilet sebentar" Riou pergi kebelakang
"Hah,kenapa dia ? Kau yakin mereka tidak ada hubungan,Felix ?" Tanya Jooin
"Menangnya kenapa kalau mereka memiliki hubungan ? Kau tidak suka dan cemburu"
"Ishh bukan begitu.Sudah aku bilang aku lebih menyukaimu,tidak perlu cemburu" Jooin bergelayut manja ditangan kekasihnya itu
"Tapi kau tetap saja mendekatinya"
"Kau tahukan dulu sebelum dengan kau aku tertarik pada Kakaknya Jeha,jadi aku mendekatinya supaya aku juga dekat dengan Jowoon Hyung.Tapi dia malah mengabaikanku,aku masih ingat dia hanya mengelus kepalaku saat aku menyatakan perasaanku lalu pergi begitu saja.Orang itu bukan hanya tampan tapi sangat berkarisma..uhh aku hampir saja jatuh semakin dalam"
"Ya..ya..ya terserah" Felix membungkam mulut Jooin dengan selada
"Ishh jangan cemburu,aku hanya mencintaimu sekarang Felix"
"Aku tahu.Sudah habiskan makanmu"
"Nanti malam akan aku beri hadiah jadi tidak perlu marah atau cemburu lagi hmm" Ucap Jooin mencium pipi Felix gemas
Felix hanya merotasikan bola matanya malas,kekasihnya ini sangat-sangat bisa membuatnya kembali jatuh.Padahal dulu dia sangat membenci anak itu yang selalu bersikap sok akrab dan mulut lancangnya itu.
"Nghh..ahh.."
"Sudah aku duga kau memang selalu memuskanku,kau tidak akan bisa lepas dari gengamanku.Karena hanya aku yang bisa membuatmu bertekuk lutut,Jeha"