Bughhh...Pukulan kembali dilayangkan pada orang yang sudah terkapar tak berdaya tanah,orang itu sudah memohon namun tak diharukan sama sekali.
Jeha hanya menonton dikejauhan dan membiarkan anak buahnya membereskannya.Dirinya mendapat kabar kalau salah satu bawahannya berkhianat dan menjual beberapa barang tanpa seizinnya bahkan membocorkan informasi ke pihak lain."Jangan beri dia ampun.Habisi dia dan ambil seluruh organnya dan jual ke yang lebih membutuhkan" Ucap Jeha dingin
Riou yang berdiri disampingnya terkejut mendengar ucapana Jeha.Dirinya memang sudah mulai bekerja dan Jeha membawanya ke markasnya.Sejujurnya Riou masih bingung dan tidak percaya kalau Jeha bekerja dibawah tanah juga tapi setelah melihat langsung Riou semakin terkejut.
Jeha tengah mengajak Riou berkeliling lalu berhenti dirungan yang penuh dengan berbagai jenis senjata api dan senjata tajam.Dari yang ukuran kecil sampai besar tersusun rapih diruangan luas itu.Riou sampai tercengang melihat senjata-senjata itu yang Ia yakini sangat mematikan.
"Kau mencobanya ?"
"Maaf ??" Riou mengerutkan dahinya bingung
"Setidaknya kau harus mencoba karena kau tidak akan asing dengan hal ini kalau bekerja denganku" Ucap Jeha mengambil sebuah senapan laras panjang berjenis 'Glock 45 GAP'
"Apa boleh aku mencobanya ?"
"Tentu saja,kau bahkan boleh mencoba semuanya atau kau boleh memilikinya"
Riou mengambil sebuah senjata berjenis 'Heckler & Koch HK416' yang terkenal mematikan dari jenis lainnya.Melihat cara Riou yang memegang senjata itu membuat Jeha terpukau karena sangat sempurna untuk ukuran amatir.
"Kau cukup bagus memegang senjata itu"
Riou mulai memposisikan dirinya dan mengarahkan senapan itu ke arah didinding depan yang sudah terpasang beberapa target.Memfokuskan penglihatannya lalu menekan pelatuk hingga puluru itu melasat mengenai tepat sasaran.Bukan hanya sekali namun sampai semua botol-botol itu hancur semua.Lagi-lagi Jeha terpukau melihatnya,tidak dipungkiri keahlian dan bakat anak itu tidak main-main bahkan meratakan semua target hanya dengan beberapa detik,bahkan anak buahnya yang ada disana terkejut melihatnya karena tidak semua dari mereka bisa menyelesaikannya secepat itu.
"Well...aku tidak meragukan kemapuanmu,Riou" Ucap Jeha bertepuk tangan
"Sudah lama aku tidak melakukan ini,ya semejak keluar dari pasuka khusus aku sudah tidak berteman dengan senjata tajam"
Jeha terkekeh pelan lalu menghampiri Riou,berdiri tepat dibelakangnya lalu mengangkat tangan Riou dan kembali mengarahkan senapan itu kedepan.
"Kau berdirilah disana dan pegang botol dikepalamu" Ucap Jeha memerintahkan salah satu bawahannya dan langsung dipatuhi lalu berlari menjauh ke tempat targat tadi lalu memegang botol diatas kepalanya.
"Tembak itu dan hancurkan"
"Kau gila ? Bagaimana kal.."
"Tentang saja,kau hanya perlu menuruti kata-kataku" Jeha kembali mengarahkan senapan itu dan memfokuskannya
Riou hanya diam dan membiarkan Jeha mengarahkannya dan dengan sekali tekan peluru itu melesat dan tepat mengenai botol itu hingga hancur.
"See ? Apa kataku,semuanya akan baik-baik saja selagi kau menuruti perkataanku.Kau tadi terlalu lengah dan hampir kehilangan fokusmu,itu bisa saja melenceng dan mengenai kepala orang itu hingga berlubang"
"Lain kali jangan terlalu tegang,okay" Jeha meniup telinga Riou dan menepuk-nepuk pantatnya lalu menjauh dari tubuhnya
Riou menelan ludahnya kasar saat mendapat perlakuan seperti itu.Mana ada orang yang tidak akan tegang saat tubuhnya menempel satu sama lain.