"Lepaskan aku sialan..." Teriak Jeha menyingkirkan tangan Jowoon yang sedari tadi menggelayut ditubuhnya bahkan mendekapnya erat hingga dia sulit bernafas
"Seok Jowoon demi apapun aku akan melubangi kepalamu"
"Aku khawatir kau kenapa-kenapa lagi,Jeha.Aku tidak akan membiarkanmu terluka lagi,aku akan melindungi satu-satunya adikku ini" Ucap Jowoon
"Ck,menyingkir dari tubuhkku dan siapapun cepat seret orang ini dari rumahku"
Dongha yang merasa jengah melihatnya langsung menarik krah belakang kemeja Jowoon dan menariknya menjauh.
"Sakit,Kim.Bisa lebih lembut tidak sih apadaku"
"Kau hanya pemperburuk suasana,bodoh"
"Ayah menitipkan salam dan minta maaf kalau tidak bisa menemuimu karena sedang berada di Kanada"
"Sejak awal dia memang tidak berniat melakukan itu" Sahut Jeha menghembuskan asap rokoknya
"Aku sudah menyelidiki semuanya dan sesuai dugaan kalau mereka orang-orang yang diutus oleh Leo"
"Apa kau bilang ? Leo ? si bangsat itu kembali berbuat ulah lagi" Jowoon menggebrak meja kasar
"Dari keterangan mereka kalau Leo menyuruh mereka untuk menculikmu tapi karena suatu keadaan mereka berbuat onar dan hedak menghancurkan gedung itu.Kami juga menemukan dari mobil yang terparkir tak jauh dari tempat kejadian dan didalam mobil itu ditemukan berbagai senjata dan bom rakitan.Salah satu anggotaku mengenali kalau mereka adalah kelompok bayaran yang disewa oleh Leo dan termasuk dalam organisasi berbahaya dari Jepang" Ucap Dongha
"Maksudmu Yakuza ??"
"Tidak diketahui detailnya tapi aku menduga mungkin saja iya dan mereka juga berniat untuk menyerang kediaman utama keluargamu"
"Kenapa mereka tiba-tiba menyerang dan berniat melukai keluargaku ? Apa kami punya masalah atau semacamnya ?" Jowoon berecak bingung
"Entahlah,kalian bisa tanyakan pada Ayah kalian.
Dan aku tidak terlalu yakin juga tapi aku menduga mereka mengincar sesuatu di keluargamu dan ini juga rekaman yang aku dapatkan dari salah satu pelaku.." Dongha meletakan sebuah alat perekam di meja lalu memutarnya'Kau hanya pergi mengalihkan yang ada digedung pusat dan setelahnya sisanya akan bergerak ke kediaman utama.Cari dokumen yang aku katakan tadi dah harus mendapatkannya apapun yang terjadi'
"Dokumen apa ?"
"Ah aku tahu dokumen apa yang mereka maksud.
Aku pernah mendengar Ayah berbicara dengan seseorang lewat telepon dan mereka seperti sedang membahas seusatu yang penting,disitu aku melihat Ayah sangat marah dan langsung membanting ponselnya" Sahut Jowoon"Kau serius kalau Ayah memiliki apa yang mereka cari"
"Aku tak tahu pasti.Tapi setelah kepergian Ibu,Ayah selalu menutupi sesuatu dan seperti sedang menyembunyikannya dari kita.
"Sebenarnya apa yang tidak aku ketahui ??" Pikir Jeha
"Aku mendengar kabar kalau putramu sedang mengambil cuti.Apa itu benar,Hirada ?"
"Benar.Dia bilang ingin menenangkan pikirannya karena sibuk dengan pekerjaannya"
"Menang dia sibuk akhir-akhir ini dan aku sangat mengakui kejeniusan putramu bahkan menjadi Kapten diusianya yang sangat muda"
"Itu karena dia telalu bekerja kerasa dan ambisius seperti mendiang Ibunya"
"Dia seperti cerminan dirimu.Aku juga dengar kalau Jyuto sedang mencari anak dari Kepala Hiasi"