Dipagi hari yang cerah,cahaya matahari meneobos masuk kedalam kamar yang terdapat 2 anak manusia yang masih tertidur lelap.Dengan saling memeluk tubuh sama lain mereka masih betah dengan dunia mimpinya,saling menghangatkan tubuh satu sama lain yang tak terpasang satu hela benang pun hanya selimut tebal yang menutupi tubuh mereka berdua.
Jeha bersiap-siap pergi ke kantornya.Sebenarnya Jeha malas pergi bekerja tapi karena ada pertemuan dengan klien yang sangat penting mau tidak mau dirinya harus datang mengahadiri pertemua itu.
"Aku pergi sekarang.Kau tidak perlu datang karena aku tidak akan ada di kantor.Ingat juga matikan lampu dan tutup pintunya kalau kau mau pergi keluar" Ucap Jeha merapihkan pakaiannya
"Tunggu,Jeha" Riou tiba-tiba muncul dengan apron yang masih melekat ditubuhnya dan langsung memeluk tubuh Jeha dari belakang
"Riou..."
"Aku belum mendapatkan ciuman perpisahan" Riou mengendus leher Jeha sesekali menciuminya
"Kau tiba-tiba berlari kesini ? Kau seperti anak anjing benar yang mengantar Tuannya pergi" Ucap Jeha berbalik dan menatap tubuh orang yang sudah tinggal bersamanya itu gemas
"How cute~"
Mereka menepelkan bibir masing-masing dan saling melumat satu sama lain.Ini sudah jadi ritual wajib mereka dipagi hari sebelum pergi bekerja,setiap pagi mengulangi hal yang seperti ini.
"Ah..wait,Riou..!!" Jeha menahan tubuh Riou yang sedang mengukungnya itu,mencoba menyingkirkan tubuh besar itu karena Ia bisa terlambat ke kantor
"Enghhh Riou..stophhh"
Riou tidak memperhiraukan Jeha yang terus meronta meminta lepas dan malah terus mencumbu leher Jeha dan tangannya sudah bertengger apik dibagian selatan milim Jeha.
"Aku bisa terlambat shh..stop dan menyingkir dari atas tubuhku sekarang juga"
"Hanya sebentar,aku akan menyelesaikan ini dengan cepat" Sahut Riou yang sudah memposisikan miliknya didepan lubang Jeha dan langsung memasukinya sekali hentakan
"Nghhh.." Jeha mengigit pudak Riou saat benda tumpul nan besar itu kembali memasukinya
"Selesaikan cepat ahh..aku ada pertemuan hari ini"
Riou mengangguk lalu mulai menggerkan pinggulnya dan kembali menempelkan bibir mereka masing-masing.
"Nghh cukup..cukup Riou,atau kita bisa berakhir melakukannya lagi"
"Maaf,Jeha.." Riou membersihkan peluh didahi Jeha tak lupa juga membentu merapihkan pakaian anak itu
Jeha menghela nafasnya,mengusap wajah Riou pelan lalu mengecup bibirnya.Jeha mengecek arloji ditangannya dan seketika matanya membelak karena Ia sudah terlambat.
"Ah sial aku telat.Itu kenapa aku selalu berusaha pergi sebelum kau datang"
"Tapi kau masih punya banyak waktu,kan ??"
"Aku ingin sampai disana dengan cepat,dengan begitu aku bisa istirahat sebentar" Sahut Jeha lalu langsung bergegas pergi meninggalkan Riou begitu saja diruang tamu
Rapat pun dimulai,dengan menghadirkan beberapa petinggi perusahaan dan juga para pemegang saham.Ayah Jeha juga hadir dan termasuk temannya Dongha.
"Ah sial pinggangku sakit.Anak itu apa tidak puas dengan yang semalam dan kembali menyiksaku pagi tadi" Jeha mengelus pinggannya yang terasa panas
Jeha tengah merokok diluar dan pertemuan sudah sesesai beberapa waktu yang lalu.Menghembuskan asap rokoknya dam menatap lurus kedepan dengan tanan yang Ia silangkan didada.