#12

393 24 0
                                    

Gelas yang dipegang Jeha pecah dan sampai melukai tangan Jeha hingga berdarah.Melihat itu Riou terkejut dan buru-buru menyingkirkan pecahan kaca ditangan Jeha.

"Jangan bebicara formal padaku,aku benci itu Riou"

"Anda berdarah,Master"

"Jangan pernah buat aku kesal atau menguji kesabaraku,sialan" Jeha mencengkram baju Riou hingga mereka saling bertatapan

Jeha berdecak kesal lalu melepaskan cengkraman itu dan pergi ke kamaranya,membanting pintu tak bersalah itu kasar.Riou menghela nafsanya lalu membersihkan sisa-sisa pecahan gelas di lantai.
Jeha memberishkan darah ditangannya kesal,menatap pantulan dirinya dicerimin dingin.

"Kenapa aku kesal hanya karena dia berkata seperti itu ? Bangsat,kenapa dengan diriku sialan" Teriak Jeha lalu keluar dari kamar mandi dan terkjut saat melihat kehadiran Riou

"Mau apa ??"

"Biar Saya obati luka ditangan Anda"

Jeha kembali menrotasikan bola matanya jengah dengan sikap Riou,lalu duduk dan membiarkan anak itu mengobati tangannya.

"Kenapa Anda melakukan itu ? Anda tahukan tadi itu sangat beebahaya"

Jeha menarik rambut belakang Riou dan menatapnya kesal.

"Berhenti berbicara formal padaku atau aku akan lubangi kepalamu sekarang juga,sialan"

Riou menghela nafasnya lalu mengangguk pelan.

"Good boy.." Jeha mengecup bibir Riou pelan

"Apa hal itu biasa bagimu ?"

"Apa maksudmu ??"

"Mencium orang tanpa ijin,apa kau sudah terbiasa"

"Hmm well,itu bukan hal yang terlalu buruk.Kenapa kau tidak menyukainya"

"Bukan..lupakan saja" Riou kembali fokus memasngkam perban ditangan Jeha

Jeha melihat tangan Riou yang terampil dan bagus dalam membalut lukanya dengan kain kasa itu,terlihat seperti seorang perpesional.

"Kau sangat bagus dan hasilnya tidak buruk juga" Jeha menatap tangannya yang selesai diperban

"Aku mendapat keterampilan itu saat bergabung dengan militer,medan yang sangat bahaya dan hal seperti itu bukan hal tidak biasa kami dapatkan.Luka kecil sampai besar pernah aku alami saat disana"

"Kau sering terluka ??"

"Tentu saja,itu bukan area permainan.Dimedan dan tempat yang tidak memungkinkan mendapatkan perawatan medis kami dibekali dengan kemapuan mengurus luka masing-masing,bahkan aku pernah mendapatkan luka dan harus mendaptkan jahitan secepatnya padahal saat itu kami sedang berada ditengah hutan dan jauh dari pemukiman.Mau tidak mau aku harus diobati disana juga tanpa peralatan yang lengakap bahkan tanpa perda rasa nyeri,aku harus menahannya sampai selesai dan kembali ke perkemahan dan menapatkan perawatan lebih lanjut"

"Pasti itu sakit bukan ?" Jeha menatap Riou khawtair dan terkejut

"Rasa sakit bukan penghalang buat kami,bahkan karena hampir tiap hari terluka aku sudah mati rasa dengan luka-luka seperti itu"

"Tetap saja itu berbahaya dan bisa menyelakai dirimu,Riou"

"Itu memang sudah menjadi resiko,dengan masuk militer kami menyerahkan semuanya termasuk nyawa sendiri"

"Ah aku banyak bicara..maafkan aku" Riou tertawa dan mengaruk belakang kepalanya gugup

Jeha tertegun saat untuk pertama kalinya melihat Riou tertawa,bahkan baru sekarang anak itu mau menceritakan sedikit kehidupannya.

MaddogTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang