Bunyi alat medis terdengar jelas diruanganan vip bernuansa putih tersebut,menampilkan perkembangan kondisi pasien.Cairan bening setetes demi setes turun dan masuk kedalam tubuh yang sudah terbaring hampir 1 tahun itu,segala pengobatan medis sudah dilakukan namun pasien masih belum sadarkan diri dan hanya akan mengalami kejang-kejang disaat kapasitas tubuhnya sudah tidak menahan obat demi obat yang dimasukan ketubuh yang sedikit memucat itu.Pasien itu tidak lain adalah Samatoki putra bungsu dari Daiki Aohitsugi.Pemuda itu ditemukan setahun lalu dengan keadaan tak sadarkan diri diapartementnya dan setelah diperiksa dia mengalami keracunan dan overdosis obat yang tidak diketahi jenisnya setelah itu Samatoki tidak pernah membuka matanya kembali hingga sekarang.
"Kondisinya masih belum ada kemajuan lanjut.Berikan dosis seperti biasa saja dan ambil semple darahnya sedikit"
"Baik,Dok.."
Setelah memeriksa kondisi Samatoki,Dokter dan perawat itu pergi meninggalkan ruang perawatan itu dan tak menyadari kalau tangan pucat bergerak sedikit.
Riou meletakan karangan bungan didepan peristirahatan Juto adiknya,Ia diberitahu kalau Juto dimakamkan tak jauh dari tempat Ayah Riou dimakamkan.Menatap batu nisan yang bertuliskan Juto Kaoru itu dengan tatapan kosongnya dan tersirat kesedihan disana.
"Maafkan aku,Juto.Maaf kalau aku terlambat dan aku benar-benar meminta maaf meninggalkanmu sendirian dan membuatmu menderita disini.Aku selalu berpikir kalau kau akan baik-baik saja disini dan akan membawamu bersamaku suatu hari nanti tapi nyatanya saat mendengar kalau kau terbunuh membuat diriku kacau,aku kacau Juto aku sangat-sangat kaca sekarang.Satu-satunya keluargaku kembali meninggalkanku seorang diri disini,kenapa kalian tidak membawaku juga,kenapa kalian sangat kejam meninggalkanku disini dengan perasaan marah dan sedih.Aku sangat menderita sekarang,tak ada seorang yag bisa aku bagi lagi.Kalu begini akhirnya aku tidak akan pergi meninggalkanmu dan kita akan bahagia bersama disana bukan..."
Riou berlutut dihadapan kuburan itu,matanya sudah berkaca-kaca dan hatinya sangat sesak seakan menahan seluruh emosi yang sangat ingin Ia keluarkan tapi seperti ada penghalang ditengorokannya yang membuat mulut itu seakan kaku dan bergetar.Hanya air mata yang terus mengalir dari kedua pelupuk matanya.
"Kau benar-benar kejam,Juto.Bukankah kita sudah berjanji kalau kita akan tinggal bersama,bahagia bersama.Aku akan membuatkanmu sarapan dipagi hari dan juga mengantarmu kesekolah dengan mobil mewah yang selalu kau impikan.Setidaknya kita pergi berlibur bersama dan menghabiskan waktu berdua sebelum kau pergi.Apa ini hukuman darimu karena aku meninggalkanmu hmm ? Apa kau marah dan membenciku sehingga tak mau melihat diriku lagi hah ? Juto,maafkan aku..maafkan kakakmu yang bodoh ini"
Langit terlihat mendung dan tiba-tiba setitik demi setitik air mulai berjatuhan ketanah dan semakin deras.Riou masih setia berdiam diri disana meski tubuhnya sudah hampir basah kuyup karena air hujan yang membasahinya.Mengusap batu nisan itu yang terdapat foto Juto yang tengah tersenyum bahagia,tersenyum kecil mengingat wajah adiknya yang sangat Ia rindukan itu.
"Kau datang sendiri ? dimana Riou ?" tanya Hirada saat melihat putranya datang seorang diri
"Ah dia sedang ada urusan pribadi,dia bilang akan menyusul nanti"
"Jadi kau sudah memberitahunya semuanya bukan ?"
"Sudah,seperti yang kau katakan padaku"
"Lallu apa keputusannya ? Apa dia berkata sesuatu padamu"
"Dia bilang setuju kasus itu dibuka kembali dan dia akan ikut serta dipenyelidikan bersamaku dan juga Ia memiliki informasi yang tidak kita ketahui"
"Apa maksudmu ?" Hirada menatap putranya bingung
"Aku tahu kalau dia menyembunyikan sesuatu dan aku yakin itu hal yang sangat penting.Ditambah I anak dari terdakwa jadi bisa saja Ia mengetahui apa yang sebenarnya terjadi,tapi sayangnya dia masih belum mau biara padaku.Aku juga tahu kalau dia pernah masuk organisasi Yakuza dan bekerja dibawah mereka.Setelah kematian Ayahanya dan Ibunya juga menghilang Ia menjadi sangat tertutup dan juga bebarap bulan kemudian menghilang dan salah satu bawahanku menemukan kalau dia bekerja diorganisasi berbahaya bahkan sampai diselundupkan perdagangan manusia ke Korea"
