19 - Pos Pertama

15 0 0
                                        

"Sesuai pengumuman yang terpampang di mading, dalam setiap penyeleksian akan berlangsung selama dua hari dalam kurun waktu dua minggu, mengikuti jadwal yang sudah kalian lihat."

"Dalam penyeleksian nanti akan di adakan pos, yang setiap posnya memiliki karakteristik penilaian yang berbeda dengan penanggungjawab yang berbeda juga. Yaitu ada Pos perkenalan identitas, Pos baris-berbaris, Pos wawancara dan yang terakhir akan ada game."

Senja mengulum bibir, kepalanya ia angguk-anggukkan untuk merespon setiap perkataan yang keluar dari bibir Malam.

"Dan, siapapun yang mendapatkan nilai dibawah target, maka untuk minggu depan nggak bisa kami ikut sertakan lagi, karena hanya akan ada 30 anggota saja yang dilantik." Kata Malam tegas.

Senja melabuhkan pandangan pada sosok Malam yang tengah menyapukan pandangan ke seluruh peserta, ia menatap lekat manik mata Malam yang tajam nan dingin dengan tatapan kagum.

Setelah mendengar penuturan Malam tadi, Senja bukannya gugup, tetapi ia malah semakin termotivasi agar mampu mengikuti setiap pos penyeleksian yang ada.

"Kakak harap, kalian semua memang bertekad dan berkemauan kuat agar mampu menyelesaikan tantangan yang ada, kami nggak akan bisa menjamin bagaimana nanti hasil akhirnya, yang terpenting adalah kalian harus selalu berusaha."

Senja menyunggingkan bibir, tak henti-hentinya merasa kagum pada pemuda yang sudah satu tahun ini ia sukai.

Senja tak menyangka, jika pandangan yang ia tujukan terbalaskan, karena beberapa saat kemudian Malam menoleh dan tepat menatap ke arahnya yang membuat Senja kini berganti menjadi tersenyum lebar.

Mereka berdua saling menatap, entah kenapa Malam malah tak menghentikan kontak mata antara mereka berdua seperti biasanya. "Itu saja sambutan juga pengumuman tentang penyeleksian yang akan kalian lakukan."

Malam mulai tersenyum tipis. "Semoga berhasil."

Riuh tepuk tangan terdengar, Malam memundurkan tubuh saat Juna mengambil alih tempat berdirinya untuk menyambung beberapa patah kata selanjutnya.

"Okeh, seperti yang sudah di sampaikan oleh Ketua OSIS kita. Untuk pos penyeleksian pertama, kita melakukan hal yang sederhana yaitu perkenalan identitas. Pengampu untuk pos ini adalah kak Farah, kak Wanda dan kak Aryan." Juna menoleh sebentar, kemudian menunjukkan jari ke arah tiga orang yang ia maksudkan.

"Ar, sambung." Kata Juna berbisik kecil. Aryan mengangguk, kemudian berdiri di samping Juna yang masih berdiri di tempatnya.

"Pagi semuanya."

Sapa Aryan untuk berbasa-basi.

"Pagi kak."

"Untuk kegiatan Pos pertama akan di laksanakan di dalam ruangan, tempat kalian menyimpan tas tadi. Jadi, setelah ini kalian langsung masuk ke dalam saja untuk melakukan persiapan, kemudian setelah kalian benar-benar siap, perkenalkan diri kalian sejelas dan sebaik mungkin." Kata Aryan mencoba menjelaskan.

"Sampai saat ini, bisa di pahami?"

"Bisa kak."

Aryan mulai menegakkan badan.

"Pimpinan dan komando saya ambil alih, seluruhnya siap grak!"

Berganti, kini para peserta calon OSIS yang menegakkan badan sesuai perintah.

"Bubar barisan, jalan!"

Kontan, seluruh siswa langsung membubarkan barisan, kemudian melanjutkan langkah untuk memasuki kelas yang Aryan perintahkan tadi.

"Aksa udah di depan." Kata Juna setelah ia mendekati Malam yang berada di belakangnya. Aksa adalah salah satu pasukan Paskib yang akan membantu penyeleksian pada pos baris-berbaris nanti.

Senja dan MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang