"Mampus!" Batin Senja merutuk kecil. Tak ayal, seluruh pasang mata langsung mengarah padanya, yang membuat semburat merah terlihat di kedua pipinya.
Jingga dan Violetta juga membeku, agaknya mereka juga terkejut dengan kejadian yang baru terjadi tadi. Baru saja menyampaikan niat, Senja malah sudah berhasil memberitahukan apa yang akan ia lakukan pada semua orang.
Senja menolehkan wajahnya ke arah depan, jantungnya berdegub kencang karena malu dan takut karena saat ini Malam yang tengah melihatnya tanpa ekspresi.
"Kita sudahi dulu penyambutan kali ini. Kalian semua boleh langsung ke kelas untuk mencatat barang bawaan besok." Ucap Malam terakhir kali, dan setelahnya ia menuruni podium yang dibalas tepukan canggung oleh semuanya.
Senja menekuk wajah, rasanya ia ingin menangis saat ini. "Pengin pindah planet aja."
☀
"Lo dipermudah banget tuh Nja, sebelum lo gerak, kak Alam udah tau perasaan lo ke dia." Kata Jingga sembari menertawakan Senja yang masih memasang wajah tertekuk.
Setelah insiden pengakuan perasaan tidak terduga yang Senja lakukan beberapa menit lalu. Wajahnya mungkin sudah terkenal di kalangan siswa baru hingga para OSIS yang ikut andil pada insiden tadi.
Senja sudah menguatkan diri sedari tadi, ia berpikiran tidak apa-apa sudah mengatakannya lebih dulu, karena itu memang niatnya. Tapi ya, apa Senja tau apa yang akan terjadi selanjutnya saat ia sudah mempermalukan diri sendiri dengan menyatakan perasaan saat ia baru saja mengikuti acara penyambutan siswa baru, dan lagi di dengar oleh seluruh orang yang berada di lapangan?!
"Tapi nggak gini yang gue mau!" Kesal Senja yang langsung membuat gelak tawa Jingga menggelegar karena senang menertawainya. Violetta juga terkekeh kecil, ia tentu tidak bisa menertawai Senja separah itu seperti Jingga.
Walau mereka bertiga baru saja berkenalan beberapa saat yang lalu, tetapi Jingga dan Violetta sudah bisa di definisikan menjadi sahabat Senja. Karena mereka sudah berani mengolok dan meledekinya. Bukannya definisi sahabat itu orang yang akan menertawakan sahabatnya ketika mengalami kejadian memalukan?
"Tinggal ngegas aja. Nggak usah pikirin apa yang orang lain omongin ke lo. Lagian yang punya urusan lo, bukan mereka." Ujar Jingga membuat Senja menoleh.
Senja yang mendengar nasehat dari Jingga langsung menghela nafas. Jingga benar, yang punya urusan kan dia, ngapain mikirin omongan orang lain yang tidak berguna?
"Iya, bener kata lo." Kata Senja setelah menimang sebentar, yang langsung membuat Jingga mengangguk-anggukkan kepala.
"Gue dukung lo pasti, Nja." Ucap Violetta ikut-ikutan untuk menghiburnya.
"Harus, kalian berdua harus selalu dukung gue. Kalau bisa jadi tim sukses gue." kata Senja memotong cepat.
Jingga malah menipiskan bibir.
"Lo kira pilihan presiden pakai tim sukses."
☀
Sekarang Senja, Jingga dan Violetta sudah mulai memasuki kelas yang sudah diinformasikan kepada seluruh siswa baru Airlangga beberapa saat lalu.
Senja duduk bersama Jingga, sedangkan Violetta berada di belakang mereka berdua. Awalnya Violetta memang duduk sendirian, tapi setelah beberapa saat kemudian, ada seorang siswi baru yang tentu saja sebaya dengan mereka mulai mendekat untuk ikut duduk di sebelah Violetta karena bangku yang ada sudah mulai terisi penuh.
Namanya Fayra, cewek berkulit eksotis yang memiliki lesung pipit di salah satu pipinya.
Mereka berempat tipe orang yang suka berbicara banyak ketika sudah kumpul bersama, jadi mereka cepat akrab satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja dan Malam
Teen Fiction"Gue manusia, bukan siklus harian. Kalau lo bilang Malam sama Senja itu berdampingan, lo salah. Karena Malam akan muncul saat Senja udah nggak nampilin dirinya lagi. Dan Malam sama Senja itu diciptakan, agar hanya salah satu yang akan terlihat dan b...