Sebelum baca follow ig ku dulu yaaa
@thisarsy
●●•••●●
"Tuhan, kenapa aku harus mencintai orang yang salah? Kenapa kami harus berbeda? Di setiap sujudku aku memintamu untuk menyatukan kami. Tetapi takdirmu, memaksa kami untuk berpisah. Hanya karena kami berBEDA."
- Belvina
"Aku menyuruhmu menjauh, namun kamu selalu mendekat. Kamu menyuruhku menerima, namun aku selalu menolak. Kita ingin hidup bersama, namun takdir tidak mengijinkan. Karena kita BEDA."
- Daniel
Lambat laun, akhirnya kedua tangan kita bisa terpaut. Mencoba melupakan sejenak, tentang perbedaan dan menjalin sebuah hubungan. Kita sama-sama jatuh terlalu dalam. Terjebak dalam kenyamanan.
Namun, apakah kedua tangan itu tetap saling menggenggam? Karena takdir saja melarang mereka untuk bersama. Tasbih dan Salib. Jum'at dan Minggu. Masjid dan Gereja. Itu semua adalah hal yang mustahil untuk disatukan.
Ini kisah tentang Belvina, gadis ceria dan periang. Gadis yang selalu mengejar Daniel, laki-laki yang ia kagumi sejak kelas sepuluh. Namun, ia tidak mengetahui bahwa ia dan Daniel berbeda keyakinan.
Dan Daniel, laki-laki yang selalu berusaha menjauhi Belvina. Laki-laki yang selalu membentak gadis itu. Laki-laki yang tersiksa karena perasaannya dan kenyataan yang memisahkannya dengan gadis yang sangat ia cintai.
Bagaimana akhir dari kisah mereka?
***
"Daniel, mau gak jadi pacar aku?"
"Gak!"
"Loh, kenapa emang? Aku kan, cantik. Kata mama."
Karena lo sama gue beda agama.
"Cewek murahan kayak lo, gak pantas buat jadi pacar gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BEDA
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA! (ENGGAK WAJIB, TAPI HARUS!) "Loh, Daniel nggak sholat?" tanya Belvina saat ia melihat Daniel yang hanya duduk di teras musholla. "Haid." Seperti biasa. Daniel akan selalu berbicara singkat kepada Belvina. Jawaban ngawur dari D...
