secret 02

6.5K 480 1
                                    

"Sayang, rindunya nana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sayang, rindunya nana." Jaemin duduk disebelah jeno dan bergelayut manja dilengan kekar Jeno sambil menyenderkan kepalanya, dan juga memanyunkan bibirnya. Sedangkan Jeno hanya tersenyum menanggapi kekasihnya itu, dan mengusap pucuk kepala jaemin, mereka berdua itu tidak pernah tau tempat untuk bermesraan, inikan dikantin sekolah, memang pasangan kekasih ini tidak punya malu. Lagian kemana perginya kekasih haechan.

"Dasar tidak punya malu." Cibir haechan yang tidak ditanggapi sedikit pun oleh pasangan didepan nya. "Yak, kalian mengabaikan ku". Marahnya.

"Hey, tidak baik marah marah nanti cantiknya hilang." Haechan melirik kesamping dan menemukan kekasih tampannya.

"Maguuuuuu, darimana saja. Kau tau mereka mengabaikan ku." Haechan memeluk kekasihnya, tolong beri haechan kaca agar tidak mengatai jaemin dan Jeno.

"Iya sayang, maaf. Aku harus mengantarkan buku ke ruangannya park Sonsengnim." Mark membalas pelukan haechan.

Siswa-siswi yang sedang berada dikantin pun merasa gemas dengan dua pasangan itu, tapi tidak sedikit juga yang membenci hubungan mereka.

"Sekarang siapa yang tidak punya malu." Sindir jaemin. Sedangkan Jeno hanya menggeleng gelengkan kepalanya.

Haechan mendelik dan menarik mark agar kembali duduk. "Biarkan saja."

"Yayaya, terserah mu saja karena kau bebas melakukan apapun." Malas jaemin.

"Sudahlah, lebih baik kalian makan jam istirahat akan berakhir." Sela Jeno, karena kalau menunggu pertengkaran haechan dan jaemin itu akan menghabiskan waktu berjam jam.

"Jeno benar." Mark menyetujui saran Jeno.

Akhirnya mereka pun makan dengan tenang, dan menghabiskan nya. Mengabaikan orang orang yang sedang membicarakan mereka. Mereka telah selesai makan siang dan akan kembali ke kelasnya.

Jam pelajaran telah selesai, semua murid berhamburan keluar kelas untuk pulang kerumah masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam pelajaran telah selesai, semua murid berhamburan keluar kelas untuk pulang kerumah masing-masing. Mark, haechan Jeno dan jaemin tengah berada diparkiran sekolah.

"Markeu, maaf hari ini aku akan pulang bersama jaemin saja." Cengir haechan.

"Apa kau bilang. jaemin?." Tanya Jeno, apakah Jeno tidak salah dengar.

"Jeno-ya, nana juga mau minta maaf. Jeno pulang saja duluan nana dan haechan ada urusan."

"Akan ku izinkan, asal kau berjanji tidak akan terluka seperti sebelumnya." Mereka mengangguk dan tersenyum lebar sambil memberikan jempol kepada Jeno.

Ini bukan hal yang harus dipermasalahkan hanya saja haechan dan jaemin itu selalu seperti ini dengan alasan memiliki urusan, tapi mark dan Jeno tidak pernah tau urusan apa yang mereka maksud, pasalnya setelah melakukan urusan yang mereka katakan, tidak jarang haechan dan jaemin akan mendapatkan luka ntah itu ditangan atau kaki, parahnya jaemin pernah mengalami luka di keningnya, gara gara urusan tidak jelas mereka. Menolak juga percuma karena mereka akan pergi diam diam, lalu jika Jeno mengikuti mereka pun juga percuma karena jaemin akan mengetahui nya dan berujung marah kepada Jeno.

Sedangkan mark dia tidak terlalu mempermasalahkan apa yang selalu haechan dan jaemin lakukan selagi haechan tidak terluka, hanya saja mark akan menegurnya meskipun haechan tidak pernah mendengarkan nya, sulit memang kalau sudah menghadapi haechan dan jaemin percuma saja kita tidak akan pernah menang. Mereka itu selalu memiliki beribu alasan dalam otaknya.

"Hati hatilah, aku juga ada urusan." Setelah mengatakan itu mark mendekati haechan lalu mencium kening haechan." Ingat pesan Jeno, aku pergi dulu." Tambahnya lalu mark memasuki mobilnya dan meninggalkan parkiran sekolah, dan hanya tersisa Jeno, haechan dan jaemin saja.

Haechan memandang kepergian mark dengan tatapan sendu, ntahlah haechan merasa mark itu tidak benar benar mencintai nya karena mark selalu meninggalkan haechan demi urusan yang haechan tidak tau. Meskipun mark selalu memperlakukan nya bak putri, seperti ada yang mark sembunyikan.

"Ah, sulit sekali menebak mark." Haechan menghela nafas berat, pasalnya mark itu sulit ditebak bahkan mark tidak pernah menceritakan tentang keluarga nya sedikitpun. Haechan kan jadi berpikir mark tidak bersungguh sungguh dengannya.

"Tidak perlu merasa marah, kau juga selalu punya urusan yang mark tidak ketahui bukan."

"Lagipula mark tidak pernah bertanya sepertimu jeno, jika dia bertanya mungkin aku akan mengatakan nya. Tapi lihat dia begitu misterius." Jawab haechan sendu.

"Benarkah, lalu kenapa kalian tidak menjawab saja pertanyaan ku."

Jaemin yang berada disana pun sedang memutar otak agar Jeno tidak lagi bertanya hal hal lainnya lagi, menurut jaemin Jeno itu terlalu ribet, panjang lagi urusan nya kalu Jeno tau.

"Sayang, sebaiknya kamu juga pulang yah, soalnya nana sama haechan harus pergi, benarkan chan." Jaemin menyikut lengan haechan lalu membisikkan sesuatu. "Chan, ini bukan waktunya galau." Jaemin tersenyum kearah Jeno.

"Ah iya, Jeno kita harus pergi sekarang bye bye." Haechan yang sadar dengan apa yang jaemin maksud pun langsung menarik lengan jaemin untuk keluar dari sekolah.

Sedangkan Jeno hanya bisa pasrah dengan kelakuan kekasih dan sahabatnya itu, biarlah yang penting mereka tidak melakukan hal hal yang aneh, Jeno memasuki mobilnya dan melajukannya.

Love The Killer [Markhyuck Gs]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang