secret 03

4K 376 32
                                    

Bugh bugh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bugh bugh

Suara seseorang tengah berkelahi terdengar jelas di sebuah gedung yang sudah tidak terpakai, mereka saling memukul satu sama lain, tidak peduli dengan lawannya yang sudah tidak berdaya, dia terus saja membabibuta orang dibawahnya, bahkan dia juga mengeluarkan umpatan umpatan kepada orang itu.

"Brengsek, mati saja kau." Deru napas nya terengah-engah, tidak cukup sampai disana dia mengeluarkan senjata api dalam jaketnya, lalu dia bangkit.

Dor dor dor

Darah mulai terlihat menyelimuti tubuh sikorban yang telah dibunuh, bahkan darahnya sudah melebar kemana mana, tapi itu tidak membuat puas si pelaku.

"Kenapa kau terlalu cepat mati, padahal aku belum puas bermain main denganmu."

Dia mengeluarkan ponselnya lalu mengirimkan pesan kepada seseorang dan juga mengirimkan poto mayat didepan nya yang meninggal dengan cara mengenaskan.

To 08xxxxx

Send a photo
Jangan bermain main denganku, jika kau tidak ingin aku membocorkan segalanya.

From 08xxxxx

Bajingan, akan kubuat kau bertekuk lutut dihadapanku.

Setelah melihat balasan dari seseorang, diapun kembali memasukkan ponselnya dan tersenyum miring, lalu pergi keluar dari gedung dan meninggalkan mayat yang sudah berlumur darah itu, sebelum benar benar pergi dia mengganti pakaian nya karena tadi terkena cipratan darah dari seseorang yang telah dia habisi.

Setelah itu dia memasuki mobilnya dan melajukannya dengan kecepatan tinggi, untuk menuju tempat yang dia tuju, jika saja hama tadi tidak mengganggunya mungkin saja dia sudah sampai, tapi gara gara si brengsek itu dia harus repot repot mengotori tangannya.

Sesampainya didepan rumah yang cukup sederhana, dia disambut dengan pelukan hangat.

"Aku merindukan mu, kemana saja. Kau bilang hanya sebentar."

"Maaf, ada sedikit masalah tadi." Ucapnya untuk menenangkan renjun.

"Kau habis membunuh seseorang lagi, aku mencium bau anyir."

"Padahal aku sudah membuang bajunya tapi kenapa kau masih bisa mencium nya."

"Mark, bukankah sudah kubilang berhentilah. Aku marah padamu." Renjun marah dan melepaskan pelukannya dari mark, lalu pergi memasuki rumah dengan menghentakkan kakinya.

"Hey tunggu, maafkan aku, aku hanya takut mereka menyakiti mu." Mark menahan pergelangan tangan renjun, lalu memeluk renjun kembali.

"Mark, mereka tidak akan menyakiti ku lagi, bukankah kau menyepakati apa yang mereka mau." Lirih renjun. Mark hanya mengangguk menenangkan renjun, dengan mengusap surai lembut renjun.

"Mereka orang yang berbeda." Renjun mendongak menatap mark dengan sisa air mata di pipinya. "Orang yang berbeda." Renjun mengulang kata kata mark. Mark mengangguk dan mengusap lembut pipi renjun.

"Jangan marah lagi ok, bukankah kau bilang sudah menyiapkan makan untuk kita berdua."

"Iya, aku sampai lupa, ayo." Renjun menarik mark dan melupakan apa yang mark lakukan, untuk duduk dimeja makan.

Sementara seseorang disebrang sana tengah uring-uringan kepada bawahannya, bahkan dia melemparkan ponselnya ke lantai hingga tidak berbentuk lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sementara seseorang disebrang sana tengah uring-uringan kepada bawahannya, bahkan dia melemparkan ponselnya ke lantai hingga tidak berbentuk lagi. Maklum gaes orang kaya mah bebas. Ntah yang keberapa kalinya dia memijat dahinya, dan mondar mandiri tidak jelas.

"Ada apa tuan."

"Yuta kau pasti mengenal mark, bunuhlah dia, dan bawa jasadnya kehadapan ku."

"Sejauh yang saya tau, dia adalah orang yang cerdik dan licik tuan, akan sulit mengalahkan nya. Tapi ada satu kelemahan yang dia miliki." Tuturnya.

"Apa." Tanya sang tuan dengan penasaran.

"Anda ingat chanyeol dan wendy tuan, mereka memiliki anak gadis yang diselamatkan oleh mark, tapi sayang keberadaan nya sulit ditemukan."

"Tunggu apa lagi cari tau dimana bocah itu menyembunyikan anaknya chanyeol dan wendy." Marahnya

"Baik tuan."

"Lakukan tugasmu sekarang, jangan kembali sebelum kau menemukan nya." Perintahnya.

Yang diperintah pun mengangguk, setelah itu membungkuk hormat lalu pergi keluar dari ruangan.

"Sial, kenapa aku harus mempercayai iblis sepertinya." Gerutunya, yang dibilang yuta benar mark itu cerdik dan licik, jika mark benar benar membongkar rahasianya akan tamat hidupnya, tentu saja mark tidak akan terseret karena dia memiliki berbagai cara untuk lepas dari apapun.

Drrtt drrtt

"Ada apa."

"Sajangnim maaf mengganggu anda, meeting akan segera dimulai sepuluh menit lagi."

"Baik, saya akan segera kesana."

Tut

Bahkan heechul sampai lupa dengan meeting nya, gara gara memikirkan masalah yang tengah dia hadapi saat ini. Heechul mengambil jasnya yang tersampir dikursi lalu memakainya dan keluar dari ruangan kerjanya.

Love The Killer [Markhyuck Gs]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang