Aksi kejar-kejaran Mark dan orang misterius itu berakhir disebuah gedung yang tak terpakai lagi, dan mereka berdua sekarang sedang berada disebuah atap gedung, dengan Mark yang menodongkan sebuah pistol kearah orang itu. Sedangkan orang misterius itu hanya berdiri tak bergerak sedikitpun atau mengeluarkan senjata nya.
Jarak keduanya bisa dibilang lumayan jauh, tapi dapat Mark lihat dari matanya yang membentuk garis lurus jika orang itu terlihat seperti sedang tersenyum sendu.
"Cepat katakan siapa dirimu, sebelum pelatuk ini ku tarik."
Gertak Mark, pasalnya orang didepannya ini tidak mengeluarkan suara dan dia juga tidak melakukan pelawanan sedikitpun, oh ataukah ini hanya jebakan untuk Mark.
Orang misterius itu membuka maskernya lalu menatap dengan tatapan yang sulit diartikan ntah itu tatapan kebencian atau tatapan kerinduan.
"Haechan." Mark menurunkan pistolnya menatap tidak percaya pada orang didepannya, orang yang selalu memenuhi pikirannya, orang yang sudah berhari-hari tidak dia temui, orang yang selalu ingin mark genggam dan memeluknya erat sekarang berada tepat dihadapannya.
Tapi apa yang sedang Haechan lakukan, maksudnya kenapa Haechan berada dirumahnya dengan pakaian tertutup seperti itu, apakah orang yang akan mencelakai Renjun adalah Haechan, seperti apa yang dikatakan oleh Hendery.
Tidak, ini pasti tidak benar, jika pun benar pasti telah terjadi sesuatu kepada Haechan.
"Kau bisa menarik pelatuk mu nanti." Kata Haechan.
Suara itu! Benar-benar suara Haechan jadi Mark tidak salah melihat, orang dihadapannya adalah Haechan, orang yang daritadi melakukan aksi kejar-kejaran dengannya.
"Kenapa kau diam Mark, kau terkejut, tidak percaya atau apa." Haechan mengatakan hal itu sambil berjalan santai mendekati Mark, mengikis jarak diantara keduanya.
"Cih, ternyata kau selemah ini."
"Sebelum membunuh ayahku kau harus terlebih dahulu menghadapi ku, Mark." Lanjut Haechan.
"Apa maksud mu Haechan."
"Kau selalu saja seperti itu Mark, bertanya seolah-olah tidak melakukan kesalahan apapun. Apakah itu sifat aslimu."
"Haechan, kau telah melebihi batasan mu."
Haechan terkekeh. "Kau yang sudah melebihi batasan mu Mark, karena kesepakatan konyol yang kau buat dengan Choi Junmyeon membuat keselamatan papah terancam bahkan kau juga yang telah membunuh Choi siwon bukan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love The Killer [Markhyuck Gs]✔
FanfictionRemember, life is a choice Markhyuck GS