secret 25

4K 255 34
                                    

"Papa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papa." Haechan memanggil sang ayah hanya terlihat terus diam, setelah kedatangannya dengan Mark. Bahkan Jeno dan Jaemin pun ada bersama mereka.

"Aku, maaf-"

Jongin tidak menjawab panggilan Haechan, dia malah pergi berjalan menghampiri Mark, yang terus saja menundukkan wajahnya. Oh, kemanakah seorang Mark Lee sang pemberani itu.

"Kau tau, aku tidak akan pernah percaya lagi pada seseorang yang telah menyakiti putriku."

"Lalu, dengan beraninya kau datang dan menginjakkan kakimu dirumahku, apa kau tidak memiliki rasa malu lagi?" Lanjutnya, Jongin mengatakan nya tepat dihadapan Mark. Semua orang memandang kearah Jongin dan Mark, bahu Haechan melemas sepertinya dugaannya benar ayahnya tidak akan memberikan restu kepada Mark, mengingat apa yang telah Mark lakukan.

Sementara Jaemin dia menggenggam erat jemari Jeno, jujur saja Jaemin seperti merasakan apa yang sedang Mark dan Haechan rasakan, Jeno yang tau kegelisahan Jaemin pun berusaha menenangkannya, dengan mengusap lembut tangan Jaemin.

Sedangkan Mark dia masih menundukkan kepalanya, dia memang merasa seperti tidak memiliki rasa malu lagi setelah apa yang dia lakukan selama ini. ya sepertinya ayahnya Haechan benar.

"Papa."

"Diam dulu Haechan,"

"Setidaknya biarkan papa sekarang yang memilih siapa yang pantas untuk mu." Ucapnya dengan tenang, dengan pandangannya yang mengarah pada Eric.

"Kau benar paman, seharusnya aku memang tidak kembali." Jawab Mark dengan susah payah, karena sungguh ayahnya Haechan terus saja menghakimi nya, lagipula memang tidak ada harapan lagi kan. Mark memang bodoh, jika dia dimaafkan oleh Haechan maka belum tentu Jongin memaafkannya. Seorang ayah pasti akan menjaga putri satu-satunya dari orang seperti Mark.

Kenapa Mark jadi mudah menyerah seperti itu, kemana Mark yang memiliki tekad kuat?.

"Bagus, kalau kau sadar diri."

Setelahnya terjadilah keheningan. Mark yang masih terdiam, bukan dia tidak mau berjuang atau berusaha mendapatkan kepercayaan ayahnya Haechan, hanya saja kesalahan yang dibuatnya memang tidak pantas untuk dimaafkan, jadi wajar saja bukan jika Jongin bersikap seperti itu padanya.

"Kenapa masih diam disini." Tanya Jongin.

Mark langsung mendongakkan kepalanya, memang benar untuk apa lagi Mark disini toh sudah jelas bukan tidak ada kata maaf untuk nya dari Jongin. Sepertinya sekarang Mark harus benar-benar merelakan Haechan, karena sudah tidak ada lagi harapan untuk nya kembali pada Haechan.

Hendak berbalik, untuk meninggalkan kediaman Kim, tiba-tiba saja Haechan berteriak.

"Tetap ditempat mu Mark," Seru Haechan.

"Kau mau kemana hah, apa yang akan kau lakukan." Lanjutnya.

"Aku telah gagal membangun kepercayaan yang telah ayahmu berikan Haechan." Kata Mark dengan tersenyum getir. Kenapa kisah cinta nya memiliki alur seperti ini, terus saja terjadi tarik ulur disetiap detiknya.

Love The Killer [Markhyuck Gs]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang