part 20

16.4K 961 20
                                    

*****

"Long time no see Sweety" satu sudut bibir pria itu terangkat membentuk senyum menyeringai licik.

*****

Reno masuk dengan nampan berisi makanan di tangannya, "Apa yang Kau inginkan?" Odetee menatap tajam pria yang pernah jadi bosnya itu.

"Wohohooo... Wow! Kau memang selalu mempesona Sweety, disaat perempuan lain pasti berteriak atau memohon untuk dibebaskan, Kau dengan tenangnya langsung bertanya apa yang aku inginkan" Reno terkekeh lalu meletakkan nampan berisi makanan itu di ranjang. Reno menepuk-nepuk ranjang di depannya memberi isyarat agar Odetee ikut duduk,
"Tidak usah terburu-buru Odi, nanti juga Kau akan tahu apa yang aku inginkan. Sejak dulu dan sampai sekarang masih tetap sama"
Odetee hanya diam mendengarkan ocehan Reno. Reno sungguh menunjukkan sisi lain yang selama ini hampir tidak ada orang yang tahu, "Jangan takut, aku tidak akan menyakitimu Sweety"

"Aku tidak takut" Odetee membantah dengan wajah dibuat setenang mungkin.

"Tapi jemari indahmu tidak bisa berbohong" Reno melirik tangan Odetee yang sedari tadi gemetar dan coba ia sembunyikan. Reno menyodorkan nampan dan Odetee hanya bersikap acuh, merasa tidak ada respon Reno berinisiatif menyendok makanan lalu mengangsurkan ke mulut Odetee yang tertutup rapat.

"Aku bisa saja menahan lapar tapi ini bukan saat yang tepat untuk melakukannya, ada bayiku di sini" batin Odetee, bagaimanapun ia harus tetap bertahan, tetap menjaga tenaganya tetap stabil demi sang jabang bayi. Akhirnya Odetee membuka mulutnya, ia biarkan Reno menyuapinya masa bodoh itung-itung mengerjai mantan bosnya itu.

Reno tersenyum senang Odetee menurut padanya, sendok demi sendok dia angsurkan akhirnya makanan itu tandas, Reno bahkan mengusap saos yang tertinggal di sudut bibir Odetee dengan ibu jarinya, lalu dia menjilat ibu jarinya sendiri dengan tatapan sensual di depan mata Odetee, seketika Odetee bergidik ngeri.

"Tahan Odetee tahan. Ayah selalu mengatakan untuk tetap berusaha tenang dalam menghadapi masalah sesulit apapun" Odetee hanya memperhatikan Reno dengan tatapan yang tidak dapat di artikan oleh Reno seraya melanjutkan kunyahan di mulutnya.

Selanjutnya Reno menyodorkan susu untuk Ibu hamil, namun Odetee terlihat agak ragu menerimanya, "Tenanglah. Ini benar-benar susu untuk Ibu hamil, aku sudah bertanya pada teman Dokterku" Odetee pun menerimanya dan menghabiskan susu tersebut dengan sekali tenggak hingga tandas seperti kebiasaannya saat minum.

Kembali Reno merasa senang, Reno seperti sedang menikmati perannya sebagai suami dan Ayah saat ini terlihat dari perlakuannya,
dan Odetee berusaha mengimbangi, mengikuti permainan seolah sedang bermain rumah-rumahan yang sedang dimainkan Reno.

Odetee belajar dari film-film psikopat yang pernah ia tonton, melawan penculik itu kebanyakan selalu berakhir tragis, untuk saat ini ia harus berusaha agar Reno tidak terpancing amarahnya. Odetee takut jika itu terjadi maka Reno akan memperlakukannya dengan kasar, dan itu adalah hal yang buruk mengingat saat ini ia tidak lagi sendirian ada bayi di dalam perutnya yang harus ia jaga bagaimanapun caranya.

Reno mendekatkan wajahnya lalu mencium lembut, sangat lembut permukaan bibir Odetee, Reno menarik mundur wajahnya dengan kedua alisnya yang bertaut, air mukanya terlihat aneh, Odetee sudah was-was apa Reno akan murka karena ia tidak membalas ciumannya, tapi mana mungkin juga Odetee membalas bukan?

"Ternyata susu Ibu hamil itu tidak enak, tapi tidak masalah itu demi kebaikan bayi kita" tuturnya seraya terus menyecap rasa di bibirnya sendiri, Odetee hampir menganga mendengarnya. Reno mengusap lembut perut Odetee yang besar, "Lagi pula aku masih bisa menetralisir rasa anehnya dengan ini" Reno kembali menyesap bibir Odetee perlahan tapi kali ini menuntut, jemarinya menelusup di tengkuk Odetee memainkan ibu jarinya di balik daun telinganya.

My Old Husband (THE END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang