*****
"Dari mana Odi tahu bahwa...?
Awas Kau Joseph!! akan ku patahkan mulutmu itu" Almero mengancam dengan ucapan yang lumayan absurd*****
Tidak lama kemudian muncul Reno dengan penampilan yang benar-benar masih menyeramkan layaknya seorang psikopat yang baru ke luar dari ruang jagal.
"Si brengsek itu! berani-beraninya dia masuk!" Almero hendak mengusir Reno tapi Odetee menghentikannya dengan menahan lengan Almero.
"Aku minta maaf, ini sem--
"Masuklah" Odetee memotong ucapan Reno yang sepertinya akan menjelaskan semua yang telah terjadi. Odetee berpikir alangkah lebih baik jika kejadian sebenarnya ditutup rapat-rapat demi kebaikan bersama, sebab akan sangat canggung nantinya bagi hubungan Almero dan keluarga Reymond jika mereka tahu apa yang telah Reno lakukan.
"Apa maksudmu?" Almero heran dengan sikap istrinya.
"Dia yang menyelamatkan kami berdua, jadi biarkan dia masuk" Almero semakin kebingungan apa yang sebenarnya sudah dia lewatkan sehingga tidak mengerti apa yang dimaksud dengan "Reno menyelamatkan kami berdua"
Dengan langkah ragu Reno berjalan semakin mendekat, akhirnya Almero pun mengalah dia mundur dan memberi ruang untuk Reno, Almero menghempaskan tubuhnya dengan kasar duduk di sofa sambil terus menatap Reno dengan tatapan elangnya.
Reno berkaca-kaca saat bayi itu memegang erat telunjuknya yang besar. Seulas senyum haru terbit di wajahnya.
"Sepertinya dia menyukaimu" ucap Odetee lirih hampir tak terdengar agar tidak membangunkan singa yang memang tengah terbangun di sudut sofa dengan tatapan tajam terus memperhatikan.
"Maafkan Uncle" suara Reno terdengar sangat parau hampir seperti sebuah bisikan, seperti tengah terisak.
"Jangan terlalu dekat-dekat dengan Istri dan putriku!!" Almero memperingati Reno dengan gesture tubuh terus memperhatikan setiap gerakan Reno.
"Heh Pak tua! Sikap cemburu butamu itu sudah tidak sesuai dengan usiamu" Reymond mencibir sahabatnya itu lalu ikut mendekati sang bayi. Almero begitu geram melihat pemandangan yang mengganggunya, padahal dia masih sangat ingin terus di samping Odetee tanpa diganggu siapapun.
"Siapa namanya?" Reymond mengusap puncak kepala Moana lembut.
"Moana Michelle Aldrich! nama yang hebat bukan!" sambar Almero bangga, Reymond menghiraukannya dan tetap fokus pada malaikat kecil anggota baru dalam keluarga.
"Selamat datang Elle yang cantik. Kau boleh memanggilku Grandpa Rey" Reymond mengajak Moana berbicara seakan bayi itu akan menjawab.
"Apa-apaan itu! panggilannya Moana mengapa jadi Elle?! Putriku bukan nama Brand" lagi-lagi Almero menyambar, Odetee hanya tersenyum simpul melihat tingkah suaminya seperti bocah yang hobi merajuk.
"Ya Tuhan. Ada apa dengannya?" Reymond hanya menggeleng, "Nak sebaiknya kita pulang, lihat betapa kacaunya dirimu" Reno mengangguk setuju dengan tatapan yang enggan lepas dari Moana, Reno seketika menjadi orang yang sangat berbeda dan itu tidak lepas dari perhatian Odetee, terlihat dari cara Reno menatap Odetee yang biasanya penuh hasrat dan ambisi, sekarang dia hanya menatap Odetee dengan cara yang sulit diartikan tapi itu cukup membuat Odetee lebih nyaman, sedangkan tatapan penuh kasih dan kelembutan ditunjukkan Reno pada si mungil Moana. Odetee merasa lega jika semua yang dia pikirkan tentang Reno yang berubah jadi lebih manis itu benar adanya, tentu itu adalah hal yang baik dan akan membuat Odetee lebih tenang, lebih baik untuk semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Old Husband (THE END) ✓
Fiction généraleWARNING!! YANG MASIH DI BAWAH UMUR JANGAN BACA PLEASE! Michaela Odetee. jika dicari perempuan paling beruntung di dunia ini mungkin aku akan mengajukan diriku diurutan pertama. Ini adalah kisahku dalam menemukan teman hidup.