*****Di sebuah apartemen mewah, tepatnya di dalam sebuah kamar yang memiliki ukuran cukup besar, terdengar suara khas penyatuan tubuh dua anak manusia, suaranya begitu menggema memenuhi setiap sudut ruangan.
"Aahhh... ahh... faster babe ahhh, ini luar biasa ahhh..." seorang perempuan meracau dibawah kungkungan seorang pria yang dengan ganasnya terus menghentakkan pinggulnya seakan ingin melakukan yang lebih dan lebih kuat lagi.
"ARGHHH... YOU'RE PERFECT ODETHHHH!" teriaknya seiring cairan kental yang menghantarkan kenikmatan yang memusat pada inti kejantanannya, setelahnya Reno terkulai lemas menindih tubuh Monic.
"BERHENTI MENJADIKANNYA SEBAGAI FANTASI GILAMU!!" sentak seseorang dengan suara bariton tepat disaat Reno belum mendapatkan kembali kesadaran sepenuhnya karena masih menikmati sisa-sisa kegiatan berkeringatnya.
"Oh SHIT! sejak kapan Paman di situ?!" Reno loncat dari kasur tidak percaya pria itu tengah duduk santai disofa kamarnya. Monic buru-buru menutupi tubuhnya dengan selimut dan segera berlari ke kamar mandi.
"Lain kali jangan lupa kunci pintu" saran si pria yang dipanggil Paman itu. Pria itu beranjak untuk mengambil wine yang berada di atas nakas lalu meminum langsung dari botolnya.
"Oh ayolah Paman. Di rumah ini tidak ada siapa-siapa, untuk apa aku repot-repot mengunci pintu kamar?" dengan santai Reno mengenakan kembali boxernya.
"Odi. Jangan pernah lagi menjadikannya bahan fantasi gilamu itu"
"Apa urusannya dengan Paman?"
"Kami akan segera menikah. Kami sudah resmi tunangan kemarin, saat Kau datang dengan sekeranjang buah dan mencoba merayunya" tukasnya dengan cibiran di akhir kalimat.
"Tidak mungkin!"
"Apanya yang tidak mungkin?"
"Tidak mungkin Odi mau menjadi istrimu"
"Kenapa? karena saya sudah tua?"
"Itu Kau sadar" gumamnya pelan.
Mero mengangkat kedua bahunya acuh lalu pergi meninggalkan kamar Reno."Jangan main-main jika tidak ingin Ayahmu sampai tahu bahwa putranya mencoba mengganggu tunangan sahabatnya!" ancamnya lalu pergi menghilang dibalik pintu, meninggalkan Reno yang terlihat geram.
"FUCK!!!!!" Reno mengumpat lalu mengambil ponsel di atas nakas lantas memanggil seseorang.
"Jef. Aku ingin Kau menyelidiki sesuatu tentang Odetee dan Paman Almero di kantor. Lakukan dengan tenang jangan menimbulkan keributan apa lagi sampai tercium Almero. Lakukan segera!"
"Baik Tuan"
Terungkap fakta bahwa Mero adalah Almero lebih tepatnya Aldrich Almero sahabat dari ayahnya Reno. Almero adalah pemilik perusahaan tempat Odetee bekerja, selama ini Almero bersembunyi dengan berpura-pura menjadi ketua staf keamanan bagian Room control. Semua itu dilakukan karena dia ingin menyelidiki sesuatu secara langsung atas masalah penyelewengan dana pembangunan saat baru-baru dia berhasil mengakuisisi perusahaan, namun masalah itu sudah lama telah selesai. Perusahaan kembali aman dan semakin memuncak dengan nilai saham yang semakin meroket tinggi.
Awalnya Almero berniat menempati posisinya sebagai CEO, tapi dia tunda untuk sementara waktu karena sebuah insiden yang membawanya mengenal sedikit jauh tentang gadis cantik bernama Odetee yang cukup menyita perhatiannya. Akhirnya lelaki itu terlarut dalam pekerjaan yang mengharuskannya terus mengontrol CCTV setiap saat. Almero jadi betah di sana karena hampir setiap menit dia bisa melihat aktivitas Odetee ketika sang gadis bekerja, makan, bahkan berjalan ke arah toilet, catat hanya sampai menuju toilet tentunya tidak sampai di dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Old Husband (THE END) ✓
Fiksi UmumWARNING!! YANG MASIH DI BAWAH UMUR JANGAN BACA PLEASE! Michaela Odetee. jika dicari perempuan paling beruntung di dunia ini mungkin aku akan mengajukan diriku diurutan pertama. Ini adalah kisahku dalam menemukan teman hidup.