24. Zoo

2K 137 18
                                    

Ame no Doubutsuen - JKT48

Tok tok tok

"Non Omi, dicari Pak Juna," ucap Bi Idah yang masih mengetuk pintu kamar Naomi.

Ucapan Bi Idah sontak membuat Naomi melompat dari kasurnya dengan wajah riang. Akhirnya, Arjunanya tiba. Setelah hampir 2 minggu Arjuna menghilang pasca peresmian mereka sebagai sepasang kekasih. Hal itu sempat membuat Naomi berpikir jika ia di ghosting oleh pria itu.

Naomi menyisir rambutnya, kemudian menguncir kuda rambut hitamnya. Sebelum itu, Naomi juga cuci muka tak lupa menggosok giginya. Ah, rindunya. Namun, ketika hampir sampai di teras—tempat Arjuna menunggunya, Naomi menghentikan langkahnya tiba-tiba. Ia tampak berpikir sebentar.

Gue harus kelihatan marah dan gak boleh kelihatan seneng. Tuh Om Om kudu kena semprot biar gak seenaknya ngilang, ngebiarin gue overthinking berhari-hari.

Dengan mimik wajah yang sudah berubah ketus, Naomi menghampiri Arjuna yang tengah duduk di teras.

"Wah baru nongol nih penunggu sungai. Udah dapet berapa mangsa Om?" Sinis Naomi.

Arjuna yang mendengar sindiran Naomi hanya tersenyum lembut. Ia sudah siap jika setelah ini pergi ke dokter THT. Wajar jika gadis itu marah.

"Ngapain senyum senyum gitu? Om pikir aku bakal terpesona? Cringe tau nggak!" Naomi menarik napas, "Om tuh kurang bersyukur banget sih?! Udah punya pacar, masih aja cari yang lain. Ngilang lama banget, pasti udah dapat banyak tuh. Lagian ya Om, kalo udah bosen tuh ngomong! Emang dikira gak ada cowok yang ngantri jadi pacarku? Banyak!"

"Saya harus ke Adelaide menghadiri meeting dengan kolega saya, Naomi. Selain itu juga kamu ada ujian seminggu, 'kan? Saya ingin kamu fokus belajar, nanti kalau ada sa—"

"Halah basi, Om! Nah tuh udah tahu aku ujian, bukannya nyemangatin malah ngilang. Om ada hp 'kan? Bisa dong telepon, kasih kabar kalo ada perjalanan bisnis. Emang Om aja yang kebanyakan alasan!" Omel Naomi.

"Iya, maaf," lirih Arjuna mencoba menenangkan Naomi yang masih menggebu-gebu.

Kemudian Arjuna menarik lembut tangan Naomi memasuki rumah.

"Eh mau apa?! Aku belum selesai loh, Om!"

Arjuna hanya mengedipkan sebelah matanya sebagai respon. Lelaki itu menyusuri rumah untuk mencari seseorang. Arjuna mendekati seseorang yang dicarinya.

"Permisi, Mama," sapa Arjuna lembut pada Belinda yang tengah menyiram tanaman.

"I-iya?" Gagap Belinda.

"Ma, perkenalkan saya Arjuna. Kekasih Naomi sekaligus calon menantu Mama," papar Arjuna dengan bangga.

Lalu bagaimana Naomi? Gadis itu bersembunyi dibalik tubuh Arjuna dengan wajah yang memerah. Sialan! Naomi malu.

"E-eh iya, halo Jun. Duduk didalam yuk! Ngeteh bareng M-mama,"

Wah ternyata Arjuna si tetangga.

"Maaf, Ma. Mungkin nanti, sekarang saya mau ajak jalan tuan putrinya Mama. Dia tengah merajuk. Boleh ya, Ma?"

Belinda memandang Naomi sebentar kemudian mengangguk ragu, "Jun, saya tahu kita baru kenal dan kalian telah lama saling mengenal. Saya tahu sedikit tentangmu dari Bi Idah. Bagaimana kamu memperlakukan putri saya. Saya perbolehkan, namun kamu harus berjanji untuk menjaganya,"

"Baik, Ma. Terimakasih banyak, kami pergi dahulu," Arjuna mencium punggung tangan Belinda, diikuti Naomi.

🌵🌵🌵

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang