5. Usil

4.8K 263 2
                                    

Adore You - Harry Styles

Naomi meloncat dari tidurnya setelah mendengar suara pintu pagar dibuka. Jam menunjukkan pukul 10.30 malam, itu berarti Mamanya pulang. Ia bergegas mengambil tasnya, kemudian mengambil sebuah amplop. Dengan sumringah, ia tidak sabar menunggu kemarahan Mamanya.

"Mama!" panggil Naomi, menghampiri Belinda.

Belinda berhenti sejenak, memperhatikan wajah putrinya. Hanya beberapa detik, kemudian ia memalingkan wajahnya. Ia tidak ingin menatap wajah gadis 17 tahun itu.

Naomi menyodorkan amplop putih, "Mama dapat panggilan dari sekolah,"

Alisnya terangkat, Belinda mengambil surat dengan malas. Setelah terbaca dengan teliti, Belinda menatap Naomi datar. Dengan tatapan tak terbaca.

"Ma?" panggil Naomi.

"Kamu bangga jadi trouble maker disekolah? Bangga jadi anak nggak tau aturan? Bangga jadi anak paling sering berurusan dengan BK?"

Gadis berambut hitam legam itu terdiam, menunggu ucapan Belinda selanjutnya.

"Yaudah kalau bangga. Terusin aja, biar dikeluarin sekalian sama pihak sekolah. Kamu kan seneng kalau nggak sekolah," tukas Belinda.

Seperti ada yang menikam hatinya dengan kuat, Naomi membelalakan matanya tidak percaya. Harapannya dimarahi, diomeli bahkan dijewer sekalipun sama Mamanya tidak terjadi. Justru kata-kata menusuk yang begitu menyakitkan ia terima.

"Bukan gitu, Ma..."

Naomi hendak memberi penjelasan, namun Belinda terlebih dahulu menaiki tangga.

"Ma.... Mama nggak bisa datang ke sekolah Naomi, besok?"

"Mama malu. Biar Bi Idah yang mewakili,"

Gadis itu memandang punggung Belinda yang semakin kurus menjauh dengan tersenyum getir. Ia harus melakukan apalagi untuk menarik perhatian Belinda? Naomi merindukan Belinda yang bersikap layaknya seorang ibu sekaligus sahabat seperti dulu.

Terkadang ia ingin memeluk ibunya. Menceritakan tingkah konyol Zeno dan Deon. Ataupun menangis karena nilai matematikanya yang selalu kepala 3. Dekapan Belinda. Ya. Naomi hanya membutuhkan kehangatan itu.

Tanpa disadari, air matanya menetes. Harus berapa lama lagi Naomi menghadapi kedinginan Belinda? Naomi hanya seorang gadis rapuh yang membutuhkan sentuhan lembut seorang ibu.

🌵🌵🌵

Jam menunjukkan pukul 11.11 Naomi melihat Belinda segar seperti habis mandi dengan tas agak besar di tangan kanannya. Naomi kira, pasti pakaian bersih yang akan dibawa Mamanya untuk menginap di kantor.

Itulah Belinda, seorang wanita karir yang hanya pulang ke rumah untuk numpang mandi dan mengambil pakaian bersih. Sangat jarang sekali Belinda tidur di rumah. Kalaupun tidur, itupun hanya sehari. Kadang, Naomi bingung dengan apa pekerjaan Belinda. Mengapa Belinda begitu sibuk hingga tidur saja harus di kantor.

"Mama, gak mau nemenin Naomi?" tanya Naomi ketika Belinda hendak membuka pintu mobilnya.

"Kamu udah besar, jangan manja,"

Belinda menghidupkan mesin mobilnya.

"Hati-hati, Ma. Omi sayang banget sama Mama," ucap Naomi seraya melambaikan tangan pada mobil hitam yang mulai berjalan.

Ketika hendak mengunci pintu pagar, Naomi melihat seseorang berlarian.

Wah maling, pikir Naomi.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang