22. Fight

1.6K 141 5
                                    


"Saya akhiri pertemuan kita kali ini, jamgan lupa tugas minggu depan dan presentasinya dipersiapkan. Selamat siang," tutup guru laki-laki berkacamata tebal sebelum keluar dari kelas 12 IPS 4.

Bukannya berlari keluar kelas dengan riang seperti biasa, Naomi kini justru masih duduk anteng di kelas. Ia menunggu semua siswa mengosongkan sekolah. Tentu tidak sendiri, ia ditemani Deon yang mengira Naomi tengah menjalani hukuman. Naomi hanya terdiam sejak pagi.

Hingga tiba pada saat yang ditunggu-tunggu. Tanpa pikir panjang, Naomi ngancir keluar kelas meninggalkan sahabatnya dengan tampang cengo. Dengan tergesa-gesa Naomi mencari objek yang membuatnya tidak fokus sedari pagi. Ia adalah Kenandra Julian. Sampai ia menemukan sosok itu tengah merokok sendirian di belakang perpustakaan.

Bug!

Dengan keras Naomi menghantam kepala bagian belakang Ken dengan sepatu miliknya.

"Anjing!" umpat Ken kemudian berbalik dan menemukan Naomi, "N-naomi, bukannya?"

"Kaget lo? Kenapa gue disini yang harusnya dipenjara karena bawa obat terlarang," sarkas Naomi.

"Shh ck! Kenapa lo bisa lolos sih? Tau gitu, gue tinggalin lo pas tengah malam aja, kalau gak ketangkap polisi ya diculik sama preman," ucap cowok itu tenang.

"Lo manfaatin gue, buat-

"Exactly! Aw lo pinter banget ya sekarang, gue kira setelah gue ajak main terus pulang sampai larut bakal bikin otak lo makin kecil,"

Naomi semakin tersulut dengan ucapan Ken, akhirnya memilih untuk menonjok hidung cowok itu.

Bug!

Kepala Ken terpelanting ke belakang. Darah segar keluar dari hidung Ken yang cedera.

"Wow! Jangan macam-macam, babe. Tangan kecil lo itu gak bakalan sanggup lawan tangan baja gue,"

"Gue gak takut! Mau itu tangan baja, besi, ceker ayam, kaki anjing sekalipun. Dimata gue tetep itu tangan bajingan,"

Plak!

Telinga Naomi berdenging hebat setelah mendapat tamparan keras dari Ken. Hampir saja tubuhnya ambruk jika saja punggungnya tak menabrak tembok dibelakanggnya. Dengan cepat, Naomi kembali memasang sikap menantang cowok bajingan itu.

Belum sempat Naomi bangkit sempurna, Ken terlebih dahulu menarik rambut Naomi, kemudian mencengkeram dagu gadis itu. Terdengar ringisan tipis Naomi. Tatapan tajam keduanya saling menusuk memberi sinyal permusuhan.

"Kalo sampai gue dipenjara dan itu gara-gara lo yang bocorin, gue gak bakal segan-segan ngebunuh lo!" desis Ken.

"Shh-lo gak bakalan bisa," ringis Naomi.

"Apa yang gak bisa dari seorang Ken? Apalagi hanya bunuh parasit kecil macam lo? Sekalipun gue dipenjara, gue tetap bisa monitor pergerakan lo, little bitch!"

"Gede bacot! Gue gak peduli-arghh

Naomi terpekik karena Ken terlebih dahulu menekan kuat rahangnya. Sepertinya cowok ini memang berniat meremukkan rahangnya. Naomi yang sudah pasrah, hanya terdiam menunggu suara tulang rahangnya yang retak, atau bahkan patah. Hingga eberapa detik kemudian, Naomi merasa cengkeraman Ken telah lepas dari rahangnya.

"Sampah!" umpat cowok itu dengan menarik tubuh Ken ke belakang.

"Wah pahlwan kesiangan nih," kekeh Ken.

Mata Naomi membulat mengetahui siapa cowok yang membantunya. Dia Feri. Cowok yang pernah main-main dengannya.

"Jadi begini kelakuan si casanova Cakrawala? Abusive, tukang ngancem, udah gitu lawannya gak sepadan, cih!" sindir Feri.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang