❀𝓓𝓲𝓒𝓾𝓵𝓲𝓴..?
Haechan meringis kala kesadarannya perlahan kembali, kedua mata itu terbuka dan berkedip cepat saat cahaya kamar mengusik pupil matanya. "Eung??" Kedua matanya mengedarkan bingung kala tersadar kini dia berada di sebuah kamar tidur biasa yang penuh nuansa abu-abu.
Remaja manis itu tersentak kaget saat sadar tubuhnya terikat kuat diatas kursi. Panik! Haechan merunduk, menatap horor tali tambang yang melilit perut dan kaki juga kedua tangannya dibelakang kursi. Tunggu! Ini dia diculik!?
"Bangsat" Umpatnya dan kembali memperhatikan sekeliling kamar. Kamar tidur ini terlihat biasa dengan sebuah ranjang berseprei abu-abu, laci dan lemari di pojok kamar juga meja kerja disamping jendela yang tertutup.
Haechan mengernyit, ini kamar yang sangat normal untuk dikategorikan sebagai TKP penculikan. Bahkan bisa dia lihat ada sebuah laptop dengan wallpaper bergambar motor diatas meja juga gitar yang tergeletak diatas rajang. Dia ada dikosan? Dia diculik ke kosan???
Haechan mendengus kesal dan mulai berontak untuk melepaskan tali ditubuhnya. Persetan dengan kamar kos jelek ini! Dia harus keluar dari sini!!
"Brengsek! Kok susah banget si!" Tubuh Haechan berontak lebih brutal hingga membuat kursi yang didudukinya terhentak-hentak kuat, namun usahanya sia-sia karena tali itu sama sekali tak melonggar.
"Arrghh!! Fck!" Erangnya frustasi dan kembali melihat sekeliling, mencari sesuatu yang mungkin bisa ia gunakan dan matanya terpaku pada sebuah gunting yang tergeletak disisi laptop. Dengan susah payah Haechan dorong kursinya, mencoba meraih meja dan- CLAK! Pintu terbuka.
Membuat Haechan mematung panik dengan napas tertahan, ia telan ludahnya takut lalu menoleh perlahan. Membeku melihat seorang pria berkulit putih yang berdiri diambang pintu dengan wajah tertutup masker hitam dan topi.
"Si-siapa?" Tanya Haechan takut-takut dan mencoba mundur kala pria itu berjalan mendekatinya. Kedua mata remaja itu mengedar panik saat pintu kembali ditutup dan mulai dikunci.
Jantungnya berhenti berfungsi kala pria itu menahan kedua bahu sempitnya, menghentikan gerakan kursinya untuk kabur. Dan napasnya tertahan saat wajah bermasker itu mendekat secara perlahan, menatapnya dengan begitu intens melalui manik obsidian-nya, membuat Haechan menelan ludah.
"Si-siapa.." Lirih Haechan berusaha tetap tenang walau sebenarnya dia sudah bergetar ketakutan.
Pria itu bangkit, berdiri tegak dan berbalik untuk mengambil sesuatu dari dalam laci meja. Sedangkan Haechan hanya bisa memperhatikan gerak-gerik pria itu dengan waspada, takut jika saja ia mengeluarkan benda berbahaya untuk menyakitinya.
"Huh?" Heran Haechan kala pria itu justru menyodorkan sebuah kertas ke hadapannya. Remaja manis itu mendongak, mengernyit bingung dan kembali merunduk untuk membaca tulisan yang tertera.
_Kamu saya culik, hubungi orang tua kamu untuk bebas!
_
Dan Haechan makin mengernyit kala pria itu tiba-tiba menyodorkan sebotol air mineral padanya. "Minum dulu, kamu engga sadar udah lebih dari 6 jam. Kamu bisa dehidrasi" Ucapnya dan semakin menyodorkan botol, membuat Haechan berkedip bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
DI CULIK? | MarkHyuck☑
FanfictionBerawal dari sang Ibunda yang meminjam uang ke beberapa aplikasi peminjaman online dengan identitasnya, membuat Mark seketika ingin mati melihat jumlah fantastis yang harus ia bayar belum lagi dengan bunga yang sudah menumpuk tinggi. Nekat, pemuda i...