"Saem! Yang bener ajaa" Rengek Haechan tak habis pikir melihat gulungan kimbab diatas piring yang Mark bawa.
"Katanya kamu laper, ini saya bawain" Sodor Mark membuat Haechan mengerang kesal. Iya bener, dia laper! Dia minta makan, tapi- ya engga kimbab kosong juga! Mana masih gelondongan lagi bentuknya.
Sebenarnya si itu kimbab engga bisa dibilang kosong juga, karena ada wortel juga sawi sebagai isian tapi tetep aja bagi tuan muda Seo Haechan itu kosong! Karena sebiasa-biasanya kimbab yang dia makan itu setidaknya ada caviar didalamnya. Sorry, Haechan terbiasa hidup mewah.. Rakyat jelata seperti kalian tak akan mengerti.
"Kamu masih mending saya kasih makan! Protes mulu" Kesal Mark sambil meletakkan piring berisi kimbab disisi ranjang tempat Haechan duduk dengan kesal lalu berkacak pinggang.
"Gimana saya engga protes, isinya kosong gitu!" Sungut Haechan sembari melirik sinis si gulungan hitam dan berdecak sebal, bahkan engga ada telur disana! Kimbabnya bener-bener cuma isi wortel sama sawi. Terlalu biasa, engga cocok buat selera Haechan yang luar biasa!
"Kosong dari mana! Kamu liat nih, ada wortel sama sawinya kok" Serius, kesel banget Mark sama ini bocah satu! "Tetep aja! Engga selera saya makannya" Dengus Haechan membuat Mark mengerang frustasi, nyesel dia nyulik Haechan.
"Terus kamu maunya apa?" Tanya sang guru berusaha sabar.
"Saya lagi pengen King crab. Ah, Unagi sushi juga enak kayaknya" Cetus Haechan tanpa dosa yang langsung membuat darah Mark mendidih.
"Yak! Kamu sadar gak si kalo kamu lagi diculik disini! Mana ada korban minta makan king crab ke penculiknya!" Sembur Mark membuat Haechan mendelik tajam. "Orang Saem sendiri tadi yang tanya mau makan apa!"
"Ya saya jawab, saya mau-"
Kruukkk~
Keduanya terdiam, bukan! Itu bukan suara perut Haechan tapi suara perut Mark. Iya, sebenarnya Mark nahan laper dari tadi karena prioritasin Haechan dulu.
Haechan mendongak, menatap wajah abstrak sang guru. "Saem laper?"
"Ekhm!" Dehem Mark keras, berusaha mengendalikan ekspresi wajahnya dan berpaling angkuh, menahan malu. Sial! Kenapa perutnya bunyi disaat seperti ini.
"Terserah kamu! Itu mau kamu makan atau engga saya gak peduli" Sungut Mark dan langsung berbalik, berjalan keluar kamar dengan buru-buru. Dia harus menyelamatkan harga dirinya dulu.
"Apa-apaan" Dengus Haechan melihat punggung lebar Mark yang berlari keluar. Matanya turun, melihat sinis si gelondongan hitam diatas piring lalu mengerang kesal. Sial dia laper! Tapi masa iya, dia harus makan itu gelondongan item!
Remaja itu mendecak kesal, tak ada pilihan lagi. Dia gerakan tangannya, berniat mengambil satu gulungan kimbab namun terhenti kala sadar kedua tangannya masih terikat dibelakang tubuhnya, membuat Haechan mendesah emosi dan mengambil napas dalam.
"SAEM TANGAN SAYA MASIH DiIKET!!!" Jeritnya frustasi menggelar keseluruhan sudut rumah.
❀𝓓𝓲𝓒𝓾𝓵𝓲𝓴...
"Saem, badan saya lengket semua" Keluh Haechan sambil terus berguling-guling tanpa henti diatas kasur Mark. Membuat yang lebih tua merotasikan mata jengah dan berusaha tetap fokus pada layar laptop didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DI CULIK? | MarkHyuck☑
FanfictionBerawal dari sang Ibunda yang meminjam uang ke beberapa aplikasi peminjaman online dengan identitasnya, membuat Mark seketika ingin mati melihat jumlah fantastis yang harus ia bayar belum lagi dengan bunga yang sudah menumpuk tinggi. Nekat, pemuda i...