"AARGGG GUA BENCI MARK SAEM!"Mendengar suara jeritan juga tendangan pagar membuat pak satpam terlonjak kaget dan langsung berlari keluar pos. Membuka pintu gerbang sambil mengangkat tongkatnya, bersiap memarahi si orang gila yang terus menendang pagar.
"Woi! Pergi- eh?"
Haechan menoleh, berkedip pelan menatap pak satpam yang juga terdiam terkejut melihatnya.
"Haechan?" Si pak satpam berjalan cepat, menghampiri sang tuan muda yang sudah menghilang 3 hari. "Darimana aja kamu? Semua orang pada panik nyariin kamu, pak Kim sama bibi Jang juga masih muter-muter nyariin kamu"
Pria setengah baya itu berdiri didepan Haechan, mengamati keadaan sang tuan muda. "Kamu engga apa-apa?" Tanyanya khawatir.
"Semua orang nyariin aku?" Tanya Haechan riang, balik menatap wajah pak satpam dengan mata berbinar.
"Hm!" Angguk si satpam membuat kedua sudut bibir Haechan tertarik tinggi, senang akan jawaban sang satpam. Wahh ada yang nyariin dia ternyata!
"Daddy juga?" Tanyanya lagi dengan wajah penuh harap. Membuat pria berseragam itu terdiam, bingung harus menjawab apa terlebih kala kedua mata bulat itu menatapnya begitu antusias.
"Hm... Kalo itu saya kurang tahu.." Cicitnya lirih sambil mengusap lehernya pelan.
Haechan mendengus, binar dalam matanya hilang seketika dan langsung tergantikan dengan sorot datar. Ah~ Seo Haechan, apa yang lu harapin? Lagipula apa itu harapan! Cuma nyakitin doang!
Badmood, Haechan lepas tas di punggungnya dan langsung melempar tas sekolah itu ke hadapan dada pak satpam, yang langsung refleks ditangkap oleh si pegawai.
"Bawain" Juteknya dengan lirikan sinis lalu berjalan masuk, mendahului tubuh besar si satpam dan masuk rumah dalam diam.
.......Haechan memasuki rumah dengan wajah datar, namun tak lama wajah manis itu kembali ceria kala mendengar pekikan para pelayan yang menyambut kepulangannya heboh.
"Haechan?"
Sang remaja menoleh, tersenyum lebar melihat wajah terkejut Jinki yang menuruni tangga. Kepala pelayan itu mempercepat langkahnya, mendekati sang tuan muda yang langsung diikuti larian Haechan.
"Jinki ahjussiii!!"
Haechan peluk erat tubuh sang pelayan hingga membuat tubuh Jinki sedikit terhuyung ke belakang karena serangan tiba-tibanya.
"Darimana aja kamu?! Kamu tahu Ahjussi sampai bolak-balik ke rumah Renjun setiap hari takut tiba-tiba kamu ada disana!" Omel Jinki sambil balas memeluk Haechan. Wajahnya merunduk, menatap sang tuan muda yang sudah seperti anak sendiri lalu mendengus kecil melihat cengiran lebar Haechan.
"Pulang juga akhirnya kamu"
Semua orang menoleh, terdiam melihat sosok dingin Johnny yang berjalan masuk dari depan pintu dengan aura penuh intimadasi. Para pelayan dengan cepat berbalik dan pergi, meninggalkan sang tuan besar dengan putranya.
Pelukan Jinki terlepas, membuat Haechan mengerang tak suka. Sedangkan pelayan itu hanya tersenyum tipis lalu berbalik, melangkah mundur guna memberi ruang bagi Johnny yang berjalan mendekat.
Haechan mendecak sebal, merotasi kedua matanya dan berbalik malas untuk menatap wajah dingin sang Daddy. "Abis Daddy engga kasih uang tebusannya, jadi penculiknya anter aku pulang deh"
Sebelah alis Johnny terangkat, melihat wajah tak bersalah sang anak lalu berdecak dingin. "Masih bisa bercanda kamu setelah bikin semua orang panik? Darimana aja kamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
DI CULIK? | MarkHyuck☑
FanficBerawal dari sang Ibunda yang meminjam uang ke beberapa aplikasi peminjaman online dengan identitasnya, membuat Mark seketika ingin mati melihat jumlah fantastis yang harus ia bayar belum lagi dengan bunga yang sudah menumpuk tinggi. Nekat, pemuda i...