Kamu dan Haechan-sahabatmu-kini tengah mengerjakan tugas di sebuah kafe yang berada tidak jauh dari kampus kalian.
Seharusnya hari ini kamu sedang bersantai dirumah, apalagi kota sedang diguyur hujan. Ingin rasanya kamu menyelimuti diri dengan selimut yang tebal dan hangat. Namun, oknum bernama Haechan ini telah merusak waktu bersantaimu dikarenakan tugas kelompok kalian yang belum selesai. Belum lagi deadline tugas tersebut besok.
Salahkan Haechan karena dia selalu menunda kerja kelompok dengan beribu alasannya, seperti,
"Y/N, gue meriang. Kerja kelompok nya ditunda dulu, ya."
"Y/N, gue disuruh emak nemenin ke pasar."
"Aduh hari ini gak bisa, gue ada janji sama temen lain mau latihan futsal."
"Y/N, kaki gue pusing- eh maksudnya sakit. Besok deh."
Padahal kamu tau jika alasan Haechan itu dusta semua. Rasanya kamu mau menukar Haechan dengan anggota lain, tapi dosen kamu bilang kalau anggota kelompok tidak bisa diubah lagi. Jadinya kamu hanya bisa pasrah punya anggota kelompok modelan Haechan.
"Woy! bantuin kek. Pegel gue ngetik terus." Kata kamu kepada Haechan yang malah asik bermain ponsel. Haechan menatap kamu yang sudah jengkel lalu menyengir lebar.
"Iya, sayang. Mana sini yang mau diketik." Kamu menyerahkan laptop kamu lalu memberikan arahan mana saja yang harus ditulis.
"Buset, banyak bener."
"Yailah, tulis poin-poin pentingnya aja, gak usah semuanya. Udah, gak usah banyak ngeluh." Haechan mendengus lalu mulai mengerjakan tugas, sedangkan kamu merenggangkan badan yang terasa kaku lalu menyesap minumanmu yang sudah dingin karena dibiarkan terlalu lama.
"Selamat datang."
Kamu mendengar suara orang yang baru saja masuk kafe. Awalnya kamu tidak peduli, namun kamu mendengar suara perempuan yang familiar di belakang.
"Kamu mau mesen apa?"
"Aku samain aja sama kamu, yang."
"Y/N." Kamu menatap Haechan.
"Apa, Chan?"
"Itu bukannya kakak ipar lu?" Tanya Haechan menunjuk belakang kamu. Kamu pun menoleh ke belakang. Benar saja itu kakak ipar kamu, tapi dia bersama laki-laki?
"Itu kak Jaemin? Bukannya kak Jae dirawat dirumah sakit, ya?" Tanya Haechan namun tidak kamu gubris.
"Y/N? Jawab na- OY OY MAU KEMANA?" Haechan panik saat kamu bangkit dari kursi dan menghampiri meja kakak ipar kamu dengan tatapan tidak bersahabat.
Kamu menggebrak meja yang ditempati kakak ipar dan selingkuhannya membuat mereka berdua terkejut, terutama kakak ipar kamu.
"Enak banget ya kakak selingkuh, sedangkan kakak aku lagi dirawat. Kemana aja kakak? Selama ini aku yang ngurus kak Nana dirumah sakit. Padahal kak Nana butuh kakak disampingnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Na Jaemin As
FanfictionMulai dari suami, pacar, bahkan ayah sekalipun, Jaemin bisa menjadi apa saja yang kamu mau. Baca dulu aja, siapa tau suka. Kalau suka, tolong tinggalkan jejak voment ya maniez. © jinaestetic, 2021