[✓] Na Jaemin As

Adik

Fyi, di sini umur Y/N sama Jaemin beda 7 tahun ya. Jadi Jaemin SMA, sedangkan Y/N udah kerja.

Tulisan Italic : percakapan pakai bahasa isyarat

Siang berganti malam. Matahari yang sebelumnya menyinari bumi dengan sinarnya kini sudah tertutupi oleh bulan. Langit-langit di malam ini terlihat sangat indah karena dihiasi bintang-bintang.

Kamu yang baru saja keluar dari gedung perkantoran kini berjalan menuju halte bus. Langkah yang lunglai, wajah yang lelah, baju yang tidak serapih pagi tadi menjadi pertanda bahwa hari ini merupakan hari yang sangat berat.

Kamu duduk di kursi halte bersama dengan dua orang siswa dan beberapa pekerja yang baru saja pulang seperti kamu. Begitu bus tujuan kamu tiba, kamu langsung masuk ke dalam bus, menempelkan kartu di bus validator lalu duduk di kursi paling belakang.

Kamu menyalakan ponsel untuk melihat jam dan mengecek apakah ada notifikasi yang masuk atau tidak. Karena selama kamu bekerja tadi, kamu tidak sempat mengecek ponsel.

Tanpa membalas pesan Jaemin, kamu langsung mematikan ponsel dan memasukkannya ke dalam tas. Kamu bersandar pada kursi, memejamkan mata dan menghela napas kasar.

Setelah menghabiskan waktu selama kurang lebih dua puluh menit, bus berhenti di sebuah halte. Kamu turun dari bus dan berjalan kembali menuju rumah. Jarak dari halte ke rumah tidak begitu jauh.

Tidak butuh waktu lama, kamu telah sampai di depan rumah. Rumah yang dulunya penuh kehangatan dan kasih sayang orang tua. Tapi sekarang, rumah itu sudah berubah, hanya ada sepi yang menemani.

Sedikit cerita, dulu keluarga kamu adalah keluarga yang harmonis. Bahkan kamu berpikir jika keluarga kamu adalah keluarga yang paling bahagia di dunia ini.

Saat kamu memasuki sekolah dasar, orang tua kamu mengatakan jika keluarga kalian akan bertambah anggota baru. Na Jaemin, nama itu diberikan oleh ayah kamu bahkan sebelum anak itu lahir. Seorang anak lelaki yang sangat dinanti-nantikan oleh keluarga kalian.